RISALAH NU – JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang sosialisasi pendidikan pemilih untuk Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
MoU dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Ketua KPU H Hasyim Asy’ari di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Gus Yahya mengatakan banyak program-program NU di akar rumput yang bisa dikolaborasikan dalam pendidikan politik Pemilu. Seperti gerakan keluarga maslahat dan program keumatan lainnya.
Menurutnya, pendidikan politik merupakan salah satu program utama pengurus PBNU kepada warga NU. Dengan demikian kolaborasi ini menjadi langkah tepat dalam penguatan pendidikan politik di masyarakat.
“Bahwa kepentingan NU terhadap politik Indonesia adalah keselamatan bangsa dan negara tidak lebih tidak kurang,” ujarnya.
Gus Yahya menekankan ada dua hal yang ingin dicapai dalam proses pendidikan Pemilu ini. Pertama, sistem politik berjalan dengan baik dan tidak gagal.
Kedua, mengawal proses demokrasi ini tetap berjalan sesuai jalur serta sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Dari semua itu Pemilu adalah titik tolak yang paling mendasar karena keseluruhan konstruksi politik dari waktu ke waktu dibangun dari Pemilu. Kepercayaan rakyat terhadap politik tergantung kepercayaan rakyat terhadap Pemilu,” katanya.
Sementara itu, Ketua KPU H Hasyim Asy’ari mengucapkan terima kasih kepada PBNU atas kerja sama yang terjalin ini. Ia memandang bahwa kerja sama ini sebagai bentuk dukungan sekaligus doa dari NU, baik sebagai jamiyah (organisasi) maupun jamaah (warga) dalam penyelenggaraan pemilu 2024.
“Kami berharap bahwa NU sebagai jamaah maupun jamiyah memberikan kontribusi besar di dalam perkembangan demokrasi khususnya untuk pemilu 2024 nanti,” kata Hasyim.
Ia memahami bahwa NU memiliki struktur organisasi sampai ke tingkat ranting pada level desa/kelurahan. Begitu pun basis pemilih yang pada pelaksanaan pemungutan suara nanti berada di tingkat kelurahan yaitu melalui tempat pemungutan suara (TPS).
“Oleh karena itu, kami mohon dukungan dan doa kepada para kiai di keluarga besar NU untuk kesuksesan, kelancaran, dan keberkahan dalam menjalankan tugas-tugas kepemiluan di 2024,” katanya.
Hadir pada kesempatan tersebut, jajaran para petinggi KPU RI, sedangkan PBNU diantaranya, Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni, Ketua PBNU H Choirul Sholeh Rasyid, H Muhammad Faesal, Wakil Sekretaris Jenderal H Lukman Hakim, dan Ketua LTN PBNU Ishaq Zubaedi Raqib serta jajaran PBNU lainnya. (hud)