Diskusi ”Pojok Kramat”, Kupas Fakta Pemilih Muda 2024

0

 

RISALAH NU – JAKARTA – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) menggelar diskusi publik ”Pojok Kramat” bertemakan pemilih muda pada pemilu 2024 di Lobbi Kantor PBNU, Jalan Kramat 164, Jakarta Pusat, Jum’at (27/10/23) lalu.

 

Ketua Lakpesdam Hasanuddin Ali, menyatakan salah satu kunci untuk meningkatkan partisipasi pemilih datang ke TPS ada pada pemilih muda, artinya seberapa besar pemilih muda datang ke TPS akan mewakili pemilih umum secara keseluruhan. ”Setidaknya ada lima isu yang menjadi daya tarik bagi anak muda pada pemilu 2024,” identifikasinya.

 

Pertama, mengenai bagaimana persiapan dalam pendidikan untuk menyambut visi Indonesia emas 2045, khususnya terhadap akses pendidikan yang berkualitas pendidikan. Kedua, mengenai isu perubahan iklim, namun sayangnya isu ini belum menjadi perhatian yang cukup bagi calon presiden dan calon anggota DPR RI.

 

Ketiga, yaitu isu mengenai ketenaga-kerjaan, termasuk mengenai lapangan pekerjaan dan wirausaha. Isu keempat yang menjadi perhatian bagi pemilih muda yaitu isu mengenai kesenjangan umum atau ketidak-setaraan ekonomi yang ada pada masyarakat semakin meningkat. ”Lalu isu kelima yaitu isu mengenai keagamaan, yaitu bagaimana literasi mengenai keagamaan ini bisa didapat secara mudah dan sahih,” ungkapnya.

 

Sedangkan Cania Citra, kreator konten muda, menekankan dalam pemilihan ini harus melihat target 5 tahun ke depan, tidak hanya menerka-nerka atau menggunakan perasaan. Menurutnya, masih sangat sedikit yang melihat matriks atau indikator, seperti dari hanya dilakukan dari kalangan akademisi, peneliti, dan aktivis pasti melihat indikator. ”Padahal seharusnya indikator-indikator itu dapat digunakan oleh pemilih umum,” ujarnya.

 

Sementara itu, Arie Putra, Co-Founder Total Politik, menambahkan diskusi politik untuk anak muda sudah lama dilakukan sejak 2019, namun masih meragukan kapasitas anak muda dalam menentukan pilihannya sendiri.

Baca Juga :  Deklarasi IIDC, Tokoh Agama ASEAN Sepakat Bangun Keragaman Agama

 

Diskusi ditutup oleh Hasanuddin Ali dengan pesan untuk pemuda agar tetap menjaga ciri khasnya sebagai anak muda dalam berpolitik.

 

“Bagi anak muda yang tertarik dalam dunia politik dan kemudian berbicara soal yang substantive, tetap jangan meninggalkan ciri khas anak muda,” pungkasnya. (Anissa).

Leave A Reply

Your email address will not be published.