Ziarah Mbah Moen, 4 Tahun Jasad Masih Utuh

Siapa yang tidak kenal dengan sosok ulama kharismatik NU yaitu KH Maimoen Zubair atau akrab di sapa Mbah Moen. Lantaran kealiman dan sifat tawadlu’nya itulah beliau terkenal sejak semasa hidup sampai sudah wafat keberbagai pelosok mancanegara.

Mbah Moen lahir di Karang Mangu, Sarang pada 28 Oktober 1928 dan wafat di Makkah pada Selasa 6 Agustus 2019 dan di semayamkan di pemakaman khusus Ma’la Makkah, Arab Saudi. Jarak makam Ma’la dengan masjidil haram (ka’bah) kurang lebih satu kilo, sehingga memudahkan bagi penziarah khususnya jamaah haji Indonesia untuk ngalap berkah dan ziarah ke pemakaman suci tersebut.

Alhamdulillah, penulis berkesempatan melakukan ziarah ke Ma’la, bersimpuh dan memanjatkan tahlil dan do’a, seraya mengenang perjuangan Mbah Moen semasa hidupnya. Meskipun hanya duduk diatas tembok pagar pembatas makam yang tidak sembarang orang boleh memasuki makam para waliyullah dan sahabat Rasulullah tersebut.

Sekitar pukul 01.00 malam, penulis dengan berjalan kaki dari masjidil haram melakukan ziarah ke Ma’la. Dengan menyusuri area makam dari ujung ke ujung sesambil clingak clinguk mencari orang lewat untuk bertanya keberadaan makam Mbah Moen. Selang beberapa menit kemudian terlihat dalam kegelapan malam yang diterangi sinar lampu berwarna kuning, sayup-sayup muculah dua orang juru kunci makam dari dalam area makam Ma’la.

Hadza makbarah Syeikh Maemon, muyah-muyah, jadid, ini makam Mbah Moen, yang ada bekas siraman air baru” ujar juru kunci makam sambil menunjuk makam Mbah Moen, setelah penulis meminta di tunjukkan keberadaan makam Mbah Moen.

Entah, sorenya ada orang ziarah Mbah Moen atau memang makam Mbah Moen selalu di siramin air oleh petugas atau yang lainnya, penulis penasaran? tapi nyatanya dengan mata kepala sendiri menyaksikan bahwa sekitar satu meter persegi di area makam Mbah Moen basah penuh air seperti habis di sirami. Sehingga tampak sejuk sesejuk hati Mbah Moen dalam mengayomi semua umat tanpa tebang pilih.

Hanya husnuzdlon, bahwa sosok Mbah Moen adalah waliyullah yang masih hidup, melihat dan menyapa siapa yang datang. Terucap salam dan lantunan dzikir do’a meminta keridlaan dan keberkahan dalam meraungi terjal dan pahitnya kehidupan. “Semoga menjadi wasilah kebaikan dan keridhoan Allah SWT menjadi haji yang mambrur, aminn”.

4 Tahun Jasad Masih Utuh

Rutinintas pemerintah Arab Saudi, dalam dekade 1-3 tahun dilakukan revitalisasi dan pengembangan makam Ma’la, Makkah. Termasuk makam Mbah Moen bersama sejumlah makam yang lain di bongkar untuk penggantian jenazah lain. Saat petugas menemukan jenazah yang tidak utuh maka tulang belulangnya dipindahkan ke pemakaman di luar Ma’la. Tapi ketika petugas menemukan jasad masih utuh maka tidak dipindahkan, dan Alhamdulillah, Jasad Mbah Moen masih utuh.

Mbah Moen wafat di Tanah Suci pada Selasa 6, Agustus 2019 lalu. Artinya sudah sekitar 4 tahun lalu jenazah ulama karismatik NU ini dikebumikan di Ma’la. Kendati demikian, saat makamnya dibongkar, jenazah Mbah Moen masih diketahui utuh sehingga, jenazahnya tetap dimakamkan di Ma’la tidak dipindahkan.

Peristiwa ini dikonfirmasi langsung oleh Gus Rifqil Muslim Suyuthi kepada petugas makam di Ma’la atas nama Muhammad Ali. Gus Rifqil, sapaan akrabnya, sempat berkomunikasi langsung dengannya menggunakan bahasa Arab, Ahad (23/7/2023).

“Saya konfirmasi ke Muhammad Ali, Petugas Makam yang ikut membuka & melihat langsung mengatakan masih utuh,” kata Gus Rifqil sebagaimana keterangan yang ditulis melalui akun twitternya, @rifqilmoeslim, Senin (24/7/2023).

Oleh karena itu, makam almaghfurlah KH Maimoen Zubair tidak dipindahkan. Tetap berada pada posisi awal Mbah Moen dimakamkan. Dijelaskan Gus Rifqil, pembongkaran makam di Ma’la dilakukan beberapa hari yang lalu. Kabar dibongkarnya makam Mbah Moen dan jenazahnya masih utuh pun sampai di telinganya. Posisi Gus Rifqil juga masih Makkah.

“Alhamdulillah beberapa hari yang lalu makam KH. Maimoen Zubair dibongkar, jenazah beliau masih utuh & tetap dimakamkan di Ma’la,” lanjut dalam twitnya.

Pada twitnya, Gus Rifqil juga mengunggah video percakapannya dengan Muhammad Ali, petugas makam di Ma’la. Vido itu memang tampak sengaja diambil dan diabadikan oleh seseorang yang sudah dikenal oleh suami Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz ini.

“Maujud, maujud (ada, ada jasadnya),” jawab Muhammad Ali, saat Gus Rifqil bertanya memastikan kondisi jenazah KH Maimun Zubair.

Gus Rifqil memastikan, bahwa Muhammad Ali adalah orang yang memang bertugas menggali makam di Ma’la, termasuk makam Mbah Moen. Kepada Gus Rifqil, ia bersaksi melihat langsung jasad Mbah Moen masih utuh.

“Beliau ini adalah orang menggali (makam Mbah Moen) dan melihat langsung dan bersaksi jasadnya masih ada,” jelas Gus Rifqil. (Huda Sabily)

Leave A Reply

Your email address will not be published.