KHUTBAH JUMAT: TIGA GOLONGAN MANUSIA DI ZAMAN RASULULLAH S.A.W.

0

Dr. KH. Zakky Mubarak, MA (Mustasyar PBNU) 

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. يَا أَيُهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلۡأَوَّلُونَ مِنَ ٱلۡمُهَٰجِرِينَ وَٱلۡأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحۡسَٰنٖ رَّضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُ وَأَعَدَّ لَهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي تَحۡتَهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدٗاۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ. قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُكُمْ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ. رواه البخاري.

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah

Allah s.w.t. berfirman:

وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلۡأَوَّلُونَ مِنَ ٱلۡمُهَٰجِرِينَ وَٱلۡأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحۡسَٰنٖ رَّضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُ وَأَعَدَّ لَهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي تَحۡتَهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدٗاۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (QS. al-Taubah, 09:100).

Ayat ini menjelaskan bahwa generasi yang hidup di masa Nabi s.a.w. yang dibagi tiga bagian pula, yaitu (1) kelompok sahabat Nabi yang memiliki keimanan yang teguh dan yang paling terdahulu memasuki agama Islam. Mereka itu adalah para sahabat Nabi yang terdiri dari kalangan muhajirin (imigran dari Mekkah), kaum anshor (pribumi Madinah), dan para sahabat yang mengikuti kedua kelompok tersebut. Kelompok ke (2) adalah orang-orang munafik dari kalangan orang-orang Badwi maupun dari kalangan penduduk Madinah.

Kelompok ke (3) adalah orang-orang mukmin yang menyadari dan mengakui kesalahan dan perbuatan dosa mereka. Mereka mencampur-adukkan antara perbuatan baik dan perbuatan buruk. Mereka ini masih memiliki harapan untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. Golongan orang-orang mukmin yang pertama masuk Islam baik dari kalangan muhajirin, kaum anshor, dan para sahabat yang lain yang mengikuti mereka adalah merupakan orang-orang mukmin generasi awal yang paling tinggi kedudukannya. Hal ini disebebakan keimanan mereka yang teguh dan amal shaleh mereka yang terus menerus dilakukan dan bersikap iklash, semata-mata mencari ridha Allah dalam segala aktivitasnya.

Baca Juga :  KHUTBAH IDUL ADHA: CINTA KEPADA ALLAH DAN RASULNYA ADALAH PINTU MASUK KE DALAM MAKRIFAT

Allah s.w.t. meridhai mereka dan mereka pun ridha pada ketetapan-Nya. Allah s.w.t. menyiapkan balasan yang mulia bagi mereka yaitu syuga Naim yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Di tempat itu mereka akan memperoleh kenikmatan yang luar biasa dan kebahagiaan yang kekal. Karunia ini merupakan kemenangan yang besar yang mereka peroleh karena iman dan amal shaleh mereka.

Assabiquunal Awwaluun atau orang-orang yang awal masuk Islam dari kalangan muhajirin adalah keluarga Nabi seperti permaisuri beliau Siti Khadijah, anak-anaknya, sayyidina Ali dan sebagainya. Selanjutnya diikuti oleh Abu Bakar al-Shiddiq dan para sahabat lain yang dijamin akan masuk syurga. Assabiquunal Awwaluun dari kalangan anshar, yaitu mereka yang telah menyatakan iman kepada Nabi sebelum beliau hijrah, dan mereka yang menyambut kedatangannya dengan tulus dan mengembangkan ajaran Islam di Madinah.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Golongan orang-orang munafik yang pertama kali terjadi di kalangan kaum anshar, bukan kaum anshar yang pertama kali masuk Islam, tetapi terjadi kemunafikan itu setelah umat Islam memiliki kekuatan yang tangguh. Kelompok yang ketiga sebagaimana disebutkan di atas juga bukan dari kalangan Assabiquunal Awwaluun, tetapi dari kalangan genarasi berikutnya. Yang dimaksud dengan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik adalah mereka yang ikut berhijrah ke Madinah untuk berjuang menegakkan Islam. Demikian juga mereka yang mengikuti Assabiquunal Awwaluun dan generasi penerusnya dengan baik sampai hari kiamat.

وَمِمَّنۡ حَوۡلَكُم مِّنَ ٱلۡأَعۡرَابِ مُنَٰفِقُونَۖ وَمِنۡ أَهۡلِ ٱلۡمَدِينَةِ مَرَدُواْ عَلَى ٱلنِّفَاقِ لَا تَعۡلَمُهُمۡۖ نَحۡنُ نَعۡلَمُهُمۡۚ سَنُعَذِّبُهُم مَّرَّتَيۡنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَىٰ عَذَابٍ عَظِيمٖ

Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. (QS. al-Taubah, 09:101).

Kaum munafik dari kalangan Arab Badwi yang tinggal di sekitar kota Madinah itu berasal dari Bani Muzainah, Bani Juhainah, Bani Aslam, dan Bani Ghifar. Sedangkan kaum munafik dari kalangan penduduk kota Madinah, berasal dari Bani Auz dan Khazraj. Mereka sangat licik dan sangat lihai menyembunyikan kemunafikan mereka, sehingga sulit untuk diketahui oleh Rasulullah dan kaum muslimin pada umumnya. Mereka tidak dapat diharapkan untuk kembali menjadi orang-orang mukmin yang sesungguhnya.

Baca Juga :  KHUTBAH JUMAT: Bulan Rajab Dan Pembelajaran Dari Waliyullah

Allah s.w.t. Maha Mengetahui mereka dan akan menimpakan azab dua kali, yaitu kesengsaraan dan penderitaan batin di dunia dan merasakan sakitnya kematian. Di akhirat mereka akan dicampakkan dalam azab yang mengerikan, diletakkan pada bagian yang paling bawah dari neraka jahannam. Orang-orang munafik tidak segan untuk bergabung dengan pihak musuh secara sembunyi-sembunyi untuk menghancurkan kaum muslimin dan menghancurkan negaranya sendiri.

Kaum Muslimin yang kami muliakan

Kelompok yang ketiga yaitu golongan yang tidak termasuk dalam Assabiquunal Awwaluun dan tidak termasuk dalam golongan orang munafik dan juga tidak termasuk orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.

وَءَاخَرُونَ ٱعۡتَرَفُواْ بِذُنُوبِهِمۡ خَلَطُواْ عَمَلٗا صَٰلِحٗا وَءَاخَرَ سَيِّئًا عَسَى ٱللَّهُ أَن يَتُوبَ عَلَيۡهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٌ

Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampurbaurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang. (QS. al-Taubah, 09:102).

Mereka tegolong orang-orang mukmin yang sering melakukan kesalahan dan dosa. Namun demikian, mereka mengakui dengan jujur terhadap dosa-dosa tersebut. Mereka mencampur-adukkan antara yang hak dengan yang batil, antara perbuatan baik dengan perbuatan buruk. Dengan demikian, aktivitas mereka tidak seluruhnya baik dan tidak semuanya buruk. Karena mereka menyadari kesalahan dan dosa-dosanya, maka masih mempunyai harapan untuk segera bertaubat dan melakukan perbuatan yang baik. Taubat mereka yang sungguh-sungguh merupakan kunci untuk meraih ampunan Allah dan rahmat-Nya.

Taubat sesungguhnya atau taubatan nashuha dapat dicapai bila orang tersebut menyadari dosa dan keburukannya, kemudian ia menyesali perbuatan buruk itu lalu meninggalkannya untuk selama-lamanya. Selanjutnya mereka meningkatkan kualitas imannya dan meningkatkan amal shalehnya, sehingga menjadi seorang muslim yang baik. Pada akhir ayat ini dijelaskan argumentasi mengenai adanya harapan bagi golongan ini untuk bertaubat, karena sesungguhnya Allah s.w.t. Maha Pengampun terhadap hamba-Nya dan menerima taubatnya apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Dari khutbah singkat ini dapat disimpulkan bahwa Kaum mukmin yang paling tinggi kedudukannya adalah para sahabat Nabi s.a.w. yang disebut Assabiquunal Awwaluun atau orang-orang yang pertama kali masuk Islam, baik dari kalangan kaum muhajir maupun kaum anshor. Kemudian diikuti derajat berikutnya oleh orang-orang yang menapaki jejak mereka dengan baik yang disebut tabi’in, termasuk generasi-genarasi yang datang kemudian sampai hari kiamat. Sebagian dari kalangan orang-orang Arab Badwi dan sebagian penduduk Madinah, ada orang-orang munafik yang tergolong kelas berat. Sebagian dari mereka ada yang dapat dideteksi kemunafikannya, karena terlihat pada ucapan dan perbuatannya. Sebagian dari mereka ada yang tidak dapat dideteksi kemunafikannya karena kelihaiannya dalam menyembunyikan kemunafikan itu. Allah s.w.t. Maha Mengetahui kemunafikan mereka dan akan memberikan balasan dengan kesengsaraan yang berlipat ganda baik di dunia, maupun di akhirat. Selain dari kaum mukmin yang murni dan orang-orang munafik yang fasik, terdapat pula orang-orang mukmin yang sering berbuat dosa. Mereka mencampur-adukkan antara yang hak dan yang batil, antar kebaikan dan keburukan. Kelompok ini apabila bertaubat kepada Allah dan dilanjutkan dengan mengerjakan amal kebajikan, akan diterima taubatnya dan akan menjadi seorang muslim yang baik. Meskipun ayat-ayat ini turun untuk orang-orang tertentu, namun demikian, isinya tetap berlaku untuk umum, mencakup semua orang yang berdosa yang mencampur adukkan kebaikan dan keburukan, kemudian mereka menyadari dosa dan kesalahannya itu, kemudian mereka bertaubat, maka taubatnya diterima oleh Allah s.w.t..

Baca Juga :  KHUTBAH JUMAT: TABIAT MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلَهُ, أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. اَللّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَعَنْ جَمِيْعِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اَللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا كَامِلًا وَيَقِيْنًا صَادِقًا وَقَلْبًا خَاشِعًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَتَوْبَةً نَصُوْحًا اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمْسُلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ اَللّهُمَّ أَصْلِحِ الرُعَاةَ وَالرَّعِيَّةَ وَاجْعَلْ إِنْدُوْنِيْسِيَّا وَدِيَارَ الْمُسْلِمِيْنَ آمِنَةً رَخِيَّةً رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فىِ السِّرِّ وَالْعَلَنِ وَجَانِبُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

 

 

 

 

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.