25 Kelompok Pemuda Lintas Agama Ikuti Pelatihan Jurnalisme Inklusif 

0

 

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – SETARA Institute menggelar pelatihan Jurnalisme Inklusif menghadirkan 25 peserta perempuan yang berasal dari kelompok pemuda lintas agama se Jabodetabek di Jakarta pada 19 – 21 Februari 2024.

Kelompok pemuda lintas agama yang berpartisipasi pada pelatihan tersebut diantaranya Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) Jakarta, Lajnah Imaillah, Fathmiyyah PP IJABI, Gemapakti, Puan Hayati Jakarta, Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), Niciren Syosyu Indonesia (NSI), Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) Jakarta, PP Aisyiyah, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Majelis Rohani Nasional Baha’i, Parisadha Hindu Dharma Indonesia, Korps HMI Wati PB HMI, dan Ponpes Fatihatul Quran.

Pelatihan tersebut dilandasi dari adanya tren yang relatif tinggi seputar peristiwa pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan sepanjang lima tahun terakhir.

“Indikator kebebasan berekspresi selalu menjadi indikator paling rendah dibandingkan dengan indikator lain dalam riset yang diakukan oleh SETARA Institute. Dari skala 1-7 itu tidak pernah melebihi angka 2, selalu 1 koma”, ujar Sayyidatul Insiyah (Fasilitator SETARA Institute).

Dalam temuan tersebut, SETARA Institute menemukan bahwa bibit-bibit intoleransi, eksklusivitas, dan ancaman terhadap perdamaian tumbuh di berbagai sektor mulai dari pendidikan, institusi pemerintahan, organisasi pergerakan, bahkan media.

Sehingga pelatihan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kapasitas individu dan kelompok perempuan dalam mengimplementasikan nilai-nilai inklusi dalam menghasilkan produk-produk jurnalisme dan memperkuat peran kelompok perempuan dalam mempromosikan Inclusive Journalism.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, SETARA Institute menggandeng beberapa narasumber yaitu Ruby Kholifah (Kongres Ulama Perempuan Indonesia), Ikhsan Yosarie (Peneliti SETARA Institute), Ika Ningtyas (Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Indonesia), Tulus (Komisoner Komisi Penyiaran Indonesia Pusat), dan Ahmad Alex Junaidi (Direktur Kabar Sejuk). (Anisa).

Baca Juga :  Soal Radikalisme, Ketua FKDM Jaksel Sebut Ada Pergeseran dalam Identifikasi 
Leave A Reply

Your email address will not be published.