RISALAH NU ONLINE, MAKKAH – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki bersama rombongan Amirul Hajj lengkap mengunjungi KKHI dalam rangka untuk memastikan pelayanan terhadap jemaah Indonesia yang membutuhkan layanan kesehatan.
“Kami mendapatkan laporan, kalau hari ini kesehatan jemaah haji masih terkontrol dan dibawah tahun lalu. Mudah-mudahan ini akan terus tetap landai dan jemaah bisa menjaga kesehatannya,” ujar Wamenag kepada MCH di Makkah, Selasa (11/06/24).
Dikatakannya, bahwa penyakit yang paling banyak diderita jemaah saat ini, menurut informasi pertama jantung, flu atau gangguan pernapasan karena faktor cuaca. “Tapi Alhamdulillah, semua penyakit jemaah sudah teratasi dan tertangani dengan baik,” ungkap mantan Ketua Ansor DKI Jakarta ini.
Pihaknya juga melakukan kunjungan ke ruang perawatan psikiatri. Menurut Wamenag, masih ditemukan jemaah dengan
masalah adaptasi sosial, karena latar belakang yang berbeda beda. Ada pribadi yang sulit beradaptasi dengan kelompoknya, akhirnya menjadi beban dan mengganggu psikologis mereka.
“Nah, jemaah itu di lantai 5 itu dirawat dan menurut informasi dari dokter nya masih bisa ditangani dan Insyaallah bisa melanjutkan ibadah hajinya,” terangnya.
Wamenag berpesan, terkait pasien di lantai 5 ini, pertama, karena ada masalah sosial, agar nanti disampaikan ke ketua kloter dan rombongan bisa memahami kondisi mereka, karena ada yang lansia, latar belakang beda. “Kita harap di sana bisa mampu merangkul mereka dan mempercepat masalah psikologis mereka,” harapnya.
Kedua, yang penting seluruh jemaah ini tidak memaksakan terhadap ibadah sunah lainnya, karena mengingat cuaca yang berbeda dengan negara Indonesia, maka harus menjaga stamina dengan mengurangi aktivitas-aktivitas yang tidak penting.
Senada dengan Wamenag, Anggota Amirul Hajj, Alissa Wahid mengatakan bahwa di lantai 5 ini lebih banyak pasien yang menderita demensia, mungkin karena sudah lansia dan kaget dengan suasana baru, tapi hampir semuanya sudah terkendali dan terlihat lebih tenang.
“Saya juga tadi sempat ngobrol dengan dokter, untuk pasien-pasien yang punya kecenderungan untuk tantrum dan ngamuk sudah cepat ditangani, injeksinya juga sudah siap jadi tidak mengganggu yang lainnya,” ungkap putri sulung Gus Dur ini.
“Alhamdulillah, kalau kita lihat kondisinya jauh lebih baik secara umum. Baik di bangsal kesehatan jiwa atau bangsal kesehatan lainnya, itu kondisinya dibandingkan tahun lalu dan penyakit-penyakit lainnya juga tidak semenakutkan tahun lalu,” tambah Mbak Alissa sapaan karibnya.
Kalau penilaian pelayanan kesehatan secara umum? Mbak Alissa menjelaskan pada dasarnya kualitas jemaah secara kesehatannya memang lebih baik dari tahun lalu, walaupun risiko tingginya masih tinggi. Sehingga dengan kesiapan yang lebih baik dari Kementerian Kesehatan membuat pencegahannya lebih baik, ada pencegahan dini dari kloter, ada respon yang cepat, dokter dan nakes lebih siap memberikan skrining yang berpotensi ada gangguan kesehatan. “Jadi lebih cepat diberikan intervensi di sana sehingga tidak terlalu parah di KKHI,” ungkapnya.
Sementara DR Liliek dari KKHI mengatakan pasca Armuzna. Ia menganjurkan kepada seluruh jemaah haji dan pembimbingnya setelah selesai beraktivitas harus langsung istirahat, misalnya setelah melontar jumrah sebaiknya istirahat, kalau bisa langsung tidur. “Supaya energinya bisa kembali pulih dan bisa berkegiatan lagi,” imbaunya.
Pokoknya selesai pulang dari Mina, pihaknya minta supaya istirahat total di hotel supaya pemulihan, jangan beraktivitas di luar ruangan dulu. “Jadi faktor kelelahannya bisa diminimalisir, setelah itu bisa beraktivitas lagi,” ungkapnya.
Sedangkan jemaah yang masih di rawat di KKHI pada pelaksanaan puncak haji, Dr Liliek mengatakan, jika memang jemaahnya bisa digerakkan ke Mina dengan kondisi apapun, maka bisa di ikutkan safari wukuf.
“Prosesnya dari sini (KKHI Mekkah) berangkat jam 10, sampai di Arafah masuk waktu Zuhur dan mereka solat Zuhur dan Ashar, kemudian ada khutbah wukuf dan setelah itu mereka kembali ke sini lagi (KKHI) dan melanjutkan perawatan lagi,” jelasnya.
(Ishaq Zubaedi Raqib, MCH Makkah).