RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) digelar dalam rangka perencanaan ulang program kerja PBNU di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Sabtu-Ahad (27-28/07/2024).
Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf mengungkapkan bahwa pleno kali ini akan membahas rencana strategis nasional Nahdlatul Ulama. Selain, itu Gus Yahya juga menyampaikan perubahan fungsi Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU sebagai sebagai Badan Perencanaan Pembangunan NU (Bappenu).
“Alhamdulillah kita sudah selesaikan suatu rencana strategis umum yang bersifat nasional yang melibatkan seluruh komponen Nahdlatul Ulama dan ini dikerjakan oleh Lakpesdam yang sudah kita ubah fungsinya sebagi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional NU (Bappenu),” kata Gus Yahya.
Senada dengan Gus Yahya, Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil), mengatakan bahwa pengalihfungsian Lakpesdam NU sebagai Badan Perencanaan Pembangunan NU (Bappenu) sesuai dengan visi Gus Yahya tentang perlunya ada lembaga yang memerankan fungsi perencanaan program strategis yang koheren dengan program prioritas kepengurusan PBNU saat ini.
“Hal itulah yang kemudian mendasari kebijakan PBNU melalui Gus Yahya untuk menjadikan Lakpesdam sebagai Badan Perencanaan Pembangunan NU (Bappenu).”
Gus Ulil juga menjelaskan bahwa program kerja PBNU pada masa kepengurusan Gus Yahya sudah disusun dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PBNU di Cipasung, Jawa Barat pada tahun 2022.
Namun, menurut Gus Ulil program kerja yang dihasilkan masih terdapat agenda yang tidak koheren dengan program prioritas PBNU.
“Dokumen Rakernas yang dihasilkan di Cipasung itu memuat program yang tidak koheren dan tidak ada rencana atau program-program strategis yang menjadi prioritas PBNU,” jelasnya.
Perancangan ulang rencana kerja PBNU dalam rapat pleno ini mengacu pada Rancangan Program Jangka Panjang dan Menengah (RPJMP) Bappenas.
Perencanaan ulang program kerja ini bertujuan agar agenda PBNU ke depan dapat koheren dan strategis.
Dalam Rapat Pleno PBNU tersebut turut hadir Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Wakil Ketua Umum KH. Zulfa Mustofa, Sekretaris Jenderal PBNU, KH. Saifullah Yusuf, KH. Amien Said Husni, KH. Nizar Ali, dan beserta tokoh lainnya.
(Ekalavya).