RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Putri Presiden RI ke-4 (Gus Dur) Yenny Wahid mengungkapkan harapannya agar konflik antara PBNU dan PKB dapat diselesaikan secara mandiri melalui dialog internal saja.
“Bisa dimediasi oleh KH Ma’ruf Amin sebagai sesepuh NU dan selaku Wapres bisa melakukan dialog mandiri secara internal untuk menutup kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh luar,” kata Yenny selepas mengunjungi Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin di Jakarta pada Selasa (21/08/2024).
Menurut Yenny jika tidak diselesaikan melalui dialog internal mandiri, akan ada pengaruh dari pihak luar PKB – PBNU dalam penyelesaian konflik yang bisa berdampak panjang bagi kemaslahatan NU.
Yenny mengatakan, ia dan KH Ma’ruf Amin sepakat untuk sama-sama menjaga PBNU dan PKB. Baik PBNU maupun PKB merupakan berkat bagi bangsa Indonesia yang selama ini sama-sama terbukti memberikan kontribusi positif dalam berbagai lini persoalan masyarakat.
“NU adalah organisasi masyarakat yang harus berjuang untuk kepentingan masyarakat. PKB sendiri juga harus berjuang untuk memastikan bahwa kebijakan publik adalah kebijakan yang dimaksudkan untuk kebaikan di masyarakat,” jelas sosok yang memiliki nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh ini.
Ia berharap Kiai Ma’ruf Amin bisa menjadi penengah atas konflik yang terjadi antara PBNU dan PKB.
“Kiai Ma’ruf Amin bisa mengambil peran besar, bisa mengajak para kiai sepuh bu nyai-bu nyai sepuh untuk duduk bersama. Mengajak semua pihak Gus Yahya, Cak Imin, semuanya yuk kita duduk bersama. Kita kedepankan dialog yang baik berdasarkan akhlakul karimah,” kata Yenny.
Ia menuturkan betapa pentingnya melakukan dialog sesuai dengan nilai-nilai aswaja yang selama ini diusung oleh NU seperti moderasi, keseimbangan, tasamuh, dan toleransi.
Yenny mengimbau, “jadi saya berharap dari segala isu Pansus dibalas Pansus, MLB (Muktamar Luar Biasa) dan segala macam ini kita duduk bersama. Kita kedepankan dialog selesaikan secara internal NU sehingga akar rumput tidak bingung. Ini imbauan dari saya pribadi.”
(Ekalavya).