RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Najib Azka mengatakan bahwa PKB secara hukum formal bukan milik PBNU, akan tetapi hubungan historis ada dan termaktub dalam AD/ART bab 13 pasal 31 dan sepesifik lagi pada ayat 4 disampaikan bahwa, jika terjadi pembubaran partai, maka kekayaan partai dalam hal ini PKB diserahkan kepada PBNU.
”Nah, itu berarti pemilik sah PKB itu ya PBNU,” ujarnya saat jumpa pers di Lobby Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (21/08).
Diketahui, jumpa pers PBNU dilakukan setelah 2 jam an lebih menunggu kehadiran Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang tidak datang atas undangan PBNU.
Diibaratkan Nazib, jika ada perusahaan yang mengalami pailit, maka perusahaan akan dikembalikan kepada pendirinya. Makanya, kalau dikatakan PKB tidak ada hubungannya dengan PBNU, jelas itu tidak betul, karena ini termaktub dalam suatu aturan.
”Saya kira ini penting untuk di camkan, selain karena mabda’ syiasi tadi yang dimana PBNU ingin mengembalikan peran ulama dalam setiap kebijakan penting,” ungkapnya.
Menurutnya, supremasi ulama yang menjadi inti spirit pendirian PKB sekarang sudah tidak ada lagi. Supremasi dewan syuro inilah yang akan dikembalikan. Termasuk martabat dari forum tertinggi kepartaian sejak muktamar 2019 dihilangkan. ”Sekarang inikan kewenangan untuk memilih ketua (di daerah), hanya ada di tangan ketua umum PKB,” ungkapnya.
”Tentu kewenangan tunggal Ketua Umum PKB sudah menyimpang dari prinsip-prinsip dakwah dan perjuangan yang dimandatkan kepada PBNU sebagai pendiri PKB,” sambungnya.
Sementara itu, Wakil Sekjen PBNU Sulaiman Tanjung mengatakan bahwa ketidakhadiran undangan kepada Ketua Umum PKB adalah salah satu fakta dan bukti belum ada niatan baik dari keinginan para ulama dan kiai NU. Padahal para ulama se Indonesia sudah berkumpul di Jombang memberikan mandat kepada Rais Aam untuk mendandani PKB, kemudian memandatkan kepada Ketua Umum PBNU untuk memperbaikinya.
”Nah, salah satu instrumennya kita mengundang ketua umum PKB, namun sudah 2 jam an belum terkonfirmasi hadir. Semoga, para petinggi PKB besok atau lusa ada niatan baik untuk hadir ke PBNU,” pungkasnya. (hud).