Ketua Dewan Penasihat WZWF Zainulbahar Noor Dorong Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Manajemen Zakat Secara Global
RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Ketua Dewan Penasihat World Zakat and Waqf Forum (WZWF) yang juga Pimpinan BAZNAS RI, Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan, Prof (HC). Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec membuka Konferensi Internasional WZWF dan Forum ASEAN Islamic Public University 2024, dengan tema “New Zakat-Waqf Global Order – United Global Community Grounded in Justice, Compassion, and Shared Prosperity”.
Konferensi Tahunan ke-13 tersebut merupakan salah satu rangkaian dari acara International Sharia Economic Forum (ISEF) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI), 30 Oktober-3 November 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.
Turut hadir dalam forum tersebut Kepala Bank Indonesia Institute Yoga Affandi, PhD, Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Dr. Thobib Al Asyhar, S.Ag., M.Si. serta dihadiri pula oleh akademisi dari universitas-universitas di ASEAN.
Dalam sambutannya, Zainulbahar menekankan perlunya peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam manajemen zakat secara global untuk memastikan bahwa dana zakat sampai kepada mereka yang membutuhkan dan memberdayakan menuju kehidupan yang berkelanjutan.
“Untuk memaksimalkan dampak zakat dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan global, kita harus terus memperbaiki dan mengembangkan strategi kita,” tutur Prof Zainulbahar, di Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Ia menyebut beberapa strategi dalam memaksimalkan efisiensi zakat, di antaranya yakni pemanfaatan teknologi modern, mengadopsi pendekatan berbasis data, dan membangun kerangka manajemen zakat yang terstandarisasi yang meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Tak hanya itu, menurutnya kontribusi akademis dapat menjadi landasan dalam membangun sistem zakat yang efektif dan mampu beradaptasi dengan dunia modern sekaligus tetap menjaga nilai-nilai Islam.
Sejalan dengan Prof Zainulbahar, Sekretaris Jenderal Umum WZWF, Dr. Mohd Ghazali Md Noor mengapresiasi langkah BAZNAS dalam mengembangkan kolaborasi wakaf di bidang akademis. Menurutnya dalam melakukan perubahan memerlukan ilmu dan menyiapkan sumber daya manusia lain seperti professor, ulama, kreator, dan juga pengusaha.
“Alhamdulillah dengan kepemimpinan BAZNAS ada arah yang tersusun agar pembinaan sumber daya manusia (yang terkait) wakaf dan zakat insyaAllah akan bermula,” kata Datuk Mohd Ghazali.
Sesuai dengan tujuan diselenggarakannya forum tersebut, Direktur Pusat Kajian Zakat BAZNAS RI Muhammad Hasbi Zaenal PhD memberikan materi terkait praktik terbaik kolaborasi riset zakat dengan universitas. Ini merujuk pada metode atau strategi paling efektif yang digunakan dalam kerja sama antara lembaga zakat (seperti BAZNAS) dan universitas untuk melakukan riset terkait zakat. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang zakat, meningkatkan pengelolaannya, atau menemukan inovasi baru dalam sistem zakat melalui kolaborasi akademik.
(Anisa)