Rangkaian Haul Gus Dur ke 15 di Pusatkan di Ponpes Tebuireng

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Puncak peringatan haul Gus Dur ke 15 akan digelar di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada Ahad 22 Desember 2024 mendatang. Demikian poster undangan yang tersebar di group alumni, Senin (18/11).

Haul Gus Dur dan Masayikh Pesantren Tebuireng, Jombang akan menghadirkan pembicara Habib Umar Muthohar dan Tausiyah mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Sebelum puncak acara, ada beberapa rangkaian acara yang memeriahkan haul, diantaranya pada Kamis-Jum’at 20 Desember digelar Bahtsul Masail antar Pondok Se Jawa Timur dipusatkan di Masjid Ulil Albab, Jombang.

Malam Sabtu 21 Desember digelar hadrah akbar oleh tim Ishari se Jawa Timur yang dipusatkan di Masjid Ulil Albab, Jombang. Dan pada Ahad 22 Desember 2024 diselenggarakan Khotmil Qur’an akbar yang dipusatkan di Maqbarah Masayikh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Kemudian disusul pembacaan maulid bersama Majelis Seribu Rebana, Jawa Timur yang diikuti seluruh santri dan masyarakat umum. Dan pada malam harinya digelar puncak peringatan haul Gus Dur ke 15.

Sebelumnya, pada peringatan Haul Ke-14 diselenggarakan di Museum Islam KH Hasyim Asy’ari, Tebuireng, Jombang dilaksanakan selama dua hari, sejak Sabtu 16 – 17 Desember 2023.

Acara dibuka dengan nonton bareng dan diskusi film Di Bawah Bendera Demokrasi dengan narasumber Dosen UIN Tulungagung sekaligus Direktur IJIR Indonesia Akhol Firdaus dan Pengasuh Pesantren Seblak Jombang Emma Rahmawati.

Lalu pada Ahad pagi, ada agenda Gowes Dur bersama Kosti Jombang dan Konvoi Komunitas Vespa. Ada pula gelaran Bazar Rakyat yang digelar selama dua hari. Dilanjutkan dengan Kesenian Barongsai, Liang Liong, Reggae Islami Hamid Uye, dan Stand Up Comedy.

Baca Juga :  LD PBNU Ajak Generasi Muda NU Memanfaatkan Medsos sebagai Sarana Dakwah

Sore harinya, dilaksanakan Kirab Budaya dan Tabur Bunga bersama Inaya Wahid. Lalu puncak acara, pada Ahad malam, digelar acara Guyonan Rakyat dimeriahkan oleh Guyon Maton Cak Percil cs, Cak Kartolo cs, Cak Tawar, Inaya Wahid, Olga Lidya, dan Ronald Surapraja.

Sementara itu, makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diziarahi sejumlah tokoh lintas agama. Beberapa di antaranya adalah tokoh agama Islam, Kristen, dan Konghucu.

Para tokoh ini menggelar doa bersama dan menabur bunga di atas makam Gus Dur yang terletak di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Ahad 17 Desember 2023.

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) memimpin rombongan para peziarah. Acara dibuka dengan bacaan doa dan ditutup dengan tabur bunga di area kompleks makam Tebuireng oleh putri bungsu Gus Dur, Inaya Wulandari Wahid beserta rombongan.

Acara Peringatan Haul Ke-14 Gus Dur di Jombang berpusat di Museum Islam KH Hasyim Asy’ari (MINHA). Acara ini mendapat antusias dari kalangan santri, masyarakat, dan para pemuka agama di wilayah Kabupaten Jombang.

Inaya Wahid mengatakan, Haul Ke-14 Gus Dur pada tahun 2023 ini mengusung tema Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur. Menurutnya, tema tersebut sangat selaras dengan tahun politik 2024 yang tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia. Karena itu, perlu dicatat tentang kehidupan demokrasi setelah berjalan 25 tahun pasca-reformasi.

“Kami benar-benar merasa satu jalan dengan harapan kami, bukan hanya masalah haulnya tapi warisan pemikiran Gus Dur dan Mbah Hasyim. Mengingat kembali warisan etika demokrasi Gus Dur,” ujar Inaya.

Dalam setiap pemikiran, gerak, dan langkah Gus Dur, sembilan nilai utama dari sosok guru bangsa itu terumuskan. Segala sesuatu yang dikatakan Gus Dur tidak berbeda dengan apa yang diperbuatnya sehingga muncul idealisme dan akhlak yang kokoh.

Baca Juga :  LD PBNU Kembali Gelar Literasi Digital, Ajak Warga Tangsel Bijak Bermedsos

Panitia Penyelenggara Haul Ke-14 Gus Dur di Jombang, Surya Alam Maulana mengatakan kegiatan ini digelar semata-mata untuk meneladani, sekaligus mengamalkan nilai-nilai yang telah Gus Dur ajarkan kepada para penerusnya.

“Ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kekesatriaan, dan kearifan lokal adalah nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur kepada kita semua,” lanjutnya. (hud).

Leave A Reply

Your email address will not be published.