Ngaji Ekspor Produk Digital di Pesantren Nihadlul Qulub

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap bulan Ramadhan, Pondok Pesantren Nihadlul Qulub kembali menyelenggarakan program pembenahan mindset dan peningkatan keterampilan digital bagi generasi muda. Tahun ini, program bertajuk “Ngaji Milenial Ramadhan 1446 H: Mastering Canva untuk Ekspor Produk Digital via Amazon” ditujukan bagi santri senior dan lulusan SLTA dari keluarga kurang mampu.

Kegiatan ini berlangsung selama setengah bulan, dari 7 hingga 21 Maret 2025, dengan agenda utama berupa pelatihan teknikal digital marketing menggunakan Canva untuk desain produk digital. Materi lainnya adalah bidang mental melalui kajian diri dengan panduan buku “Teknologi Ruh” dan kajian kitab Fiqh dan Sirah Nabawiyah, khatmil Qur’an, serta dzikir jalbur-rizq istighatsah waqiah sebagai bentuk ikhtiar spiritual dalam mencari keberkahan rezeki.

Tantangan terbesar dari program ini adalah mindset. Kegiatan ini menargetkan 25 peserta, namun yang mendaftar sebanyak 21 orang dan yang efektif mengikuti seluruh rangkaian kegiatan berjumlah 17 orang.

Para peserta berasal dari berbagai daerah seperti Tegal, Pemalang, dan Lampung Utara. Sebagian besar dari mereka baru mengenal dunia desain grafis dan digital marketing, sehingga tantangan bagi para mentor adalah memberikan bimbingan yang lebih sabar dan sistematis. Salah satu peserta bahkan sempat bertanya dengan polosnya, “Ini cara ngopinya bagaimana?” yang maksudnya adalah cara men-copy elemen di Canva. Para mentor yang berasal dari kalangan praktisi digital dari Pemalang, Tegal, dan Purbalingga dengan sabar membimbing peserta agar dapat memahami keterampilan yang diajarkan.

Selain Canva dan strategi ekspor produk digital melalui Amazon dan Redbubble, para peserta juga dibekali dengan materi pemasaran digital untuk target pasar dalam negeri. Hal ini penting bagi santri yang lebih memilih untuk fokus pada bisnis berbasis produk fisik, seperti produk-produk UMKM di sekitar mereka. Beberapa materi yang diberikan meliputi strategi membangun toko online di Shopee, pemanfaatan Lynk untuk optimasi pemasaran, serta penggunaan Facebook Ads dan Google Ads.

Baca Juga :  Ketua Umum KOPRI PB PMII Kenalkan Visi Trilogi 3B untuk Pemberdayaan Perempuan

Dengan kombinasi materi ini, santri tidak hanya memahami bagaimana mengekspor produk digital ke luar negeri, tetapi juga memiliki keterampilan dalam menjual produk fisik secara efektif di pasar lokal.

Kegiatan ini mendapat supervisi dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Dalam pembukaan acara, hadir Deputi II Bidang Pendistribusian, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Sc., yang menegaskan bahwa Baznas memiliki perhatian besar dalam pengentasan kemiskinan melalui program-program nyata, seperti Santripreneur yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Nihadlul Qulub. Ia juga menyampaikan ekspektasi yang tinggi terhadap keberlanjutan program ini, agar semakin banyak santri yang mandiri secara ekonomi.

Pesantren Nihadlul Qulub memiliki visi besar dalam mengawal tumbuh-kembang santri yang kuat secara spiritual, mental, intelektual, amal-fisik, serta finansial. Oleh karena itu, kegiatan Ngaji Ramadhan kali ini difokuskan pada skill ekspor produk digital melalui e-commerce global seperti Amazon, Adobe Stock, dan Redbubble, sekaligus memberikan pemahaman tentang strategi pemasaran produk fisik untuk pasar domestik.

Menurut Kyai Ali Sobirin El-Muannatsy, pengasuh pesantren yang juga seorang trainer dan motivator nasional serta penulis buku Teknologi Ruh: Panduan Teknis untuk Mengawal Masa Depan, tantangan utama dalam pengembangan santri bukan hanya keterampilan teknis, tetapi juga perubahan mindset. Ia menegaskan bahwa kendala utama terletak pada mental dan pola pikir generasi muda.

Oleh karena itu, kegiatan ini dirancang untuk membantu mereka keluar dari kepompong ketakutan dan keterbatasan. Skill digital marketing hanyalah salah satu media yang dipilih untuk melampaui ketakutan dan membangun keberanian agar santri menjadi kuat dan merdeka secara finansial.

Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam membekali santri dengan keterampilan digital yang dapat membuka peluang ekonomi baru. Dengan adanya materi yang mencakup pasar ekspor dan domestik, santri memiliki fleksibilitas dalam menentukan jalur bisnis yang sesuai dengan potensi dan lingkungan mereka. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi generasi muda yang ingin mandiri dan berdaya saing di era digital. (hud).

Baca Juga :  Aksi Zero Stunting, KPRK MUI Gelar Rakornas
Leave A Reply

Your email address will not be published.