Dakwah Sphere PBNU Pertemuan Keempat Sinergikan Dakwah Konvensional dan Digital

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Lembaga Dakwah PBNU (LDPBNU) menyelenggarakan acara Dakwah Sphere Keempat: Ngaji dan Temu Pegiat Dakwah Digital NU & Halal Bilhalal pada Selasa (22/4/2025) di Gedung PBNU, Jakarta.

Acara yang dihadiri oleh puluhan dai, kiai muda, dan pegiat dakwah digital ini diawali dengan istighatsah bersama. Dakwah Sphere menjadi wadah strategis untuk memperkuat jaringan dakwah di era digital.

Ketua LD PBNU KH Abdullah Syamsul Arifin membuka acara dengan menyampaikan empat prinsip menjaga kerukunan yakni dengan tidak mengingat-ingat kesalahan orang lain, tidak mengungkit kebaikan diri,

tidak melupakan kesalahan diri sendiri dam tidak melupakan kebaikan orang lain.

Kiai Abdullah menyebut jika keempat prinsip ini diterapkan, selama itu pula kinci kebersamaan antarumat manusia tetap terjaga.

“Kita akan kembali kepada fitrah manusia sebagaimana sesuai dengan yang diciptakan Allah SWT bahwa manusia senang bersama-sama, senang guyub, senang rukun,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa manusia tidak bisa hidup mandiri sepenuhnya dan tetap membutuhkan bantuan orang lain. Kiai Abdullah memberikan contoh dalam urusan makanan seorang manusia meskipun mempunyai uang tetapi tetap harus membeli kepada pedagang. Pedagang pun harus membeli bahan makanan seperti beras yang artinya melibatkan petani juga. Ia menekankan baru dalam soal makanan saja, manusia sudah sedemikian membutuhkan orang lain.

“Karena masing-masing membutuhkan orang lain, maka manusia perlu menjaga hubungannya dengan orang lain,” ujarnya.

Ia mengingatkan kepada jamaah yang hadir agar saling menjaga, saling mengasihi, dan saling menyayangi satu sama lain sebagai sesama manusia.

Pada kesempatan yang sama, pendakwah sekaligus artis Ustad Hafidz Salim berbagi pengalaman hidupnya di lingkungan NU.

“Bapak saya nih NU banget! Bapak saya dulu buka majelis taklim di rumah untuk ngajar ngaji anak-anak di sekitar rumah,” ujarnya.

“Kalau setiap pulang ke rumah (dari tahlilan) sering membawa berkat untuk enam anaknya sambil main tebak-tebakan isi berkatnya apa,” imbuhnya seraya disambut gelak tawa para hadirin.

Ustad Hafidz juga mengutip Surat Al-Mujadilah ayat 11 tentang keutamaan orang beriman dan berilmu yang diangkat derajat kemuliaannya oleh Allah SWT.

Dengan mengutip ayat tersebut ia berharap acara temu pegiat dakwah dapat memantapkan iman dan ilmu bagi yang hadir serta mendorong perbaikan kualitas iman dan takwa kepada Allah SWT.

Selain kajian dakwah secara klasik dengan bertatap muka, dalam Dakwah Sphere juga dibahas era dakwah modern yang serat dengan teknologi digital.

Ustad Subki Al-Bughury yang turut hadir menyoroti pentingnya pemanfaatan media digital oleh dai NU. “Jangan sampai ketika kita searching konten Islami, yang muncul bukan dari NU. Ini kesempatan kita pegiat-pegiat dakwah NU di sini (media digital),” tegasnya.

Menurutnya, kekuatan dakwah NU terletak pada penyampaian yang berbasis dalil kitab kuning. “Ketika ada pertanyaan seperti hukum bersalaman setelah shalat, kita jawab dengan hujah yang jelas. Ini yang membuat masyarakat tenang,” papar alumnus LIPIA ini.

Sebagai informasi, acara Dakwah Sphere merupakan wadah bagi para pegiat dakwah yang pertemuannya rutin dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Dakwah Sphere juga dapat disaksikan secara live melalui kanal Youtube TVNU.

Ekalavya

Leave A Reply

Your email address will not be published.