RISALAH NU ONLINE, Jakarta – Masjid Istiqlal, Jakarta, akan menjadi saksi perhelatan Pameran Internasional Jembatan Persaudaraan Indonesia–Saudi yang berlangsung mulai Kamis, 24 April hingga Sabtu, 3 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Agama Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi dalam membangun diplomasi budaya yang menyejukkan dan mencerahkan.
Pameran ini terbuka untuk umum dan gratis. Pengunjung bisa hadir setiap Sabtu hingga Kamis pukul 10.00–19.00 WIB, serta Jumat pukul 09.00–20.00 WIB.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad, menyampaikan bahwa pameran ini menjadi bagian dari kerja sama strategis dua negara dalam merawat nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin melalui jalur budaya.
“Lewat pameran ini, kita ingin menampilkan Islam yang penuh kedamaian, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra penting Arab Saudi dalam diplomasi keagamaan dunia,” ujar Abu Rokhmad, Rabu (23/4/2025).
Menurutnya, kegiatan ini bukan semata ajang unjuk budaya, tetapi juga sarana untuk membangun pemahaman lintas bangsa, mempererat ukhuwah Islamiyah, serta menunjukkan kontribusi peradaban Islam terhadap harmoni global.
“Pameran ini mengajak kita menengok masa lalu sebagai cermin, dan menata masa depan dengan optimisme yang berbasis nilai dan kebijaksanaan,” tegasnya.
Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menambahkan bahwa pengunjung akan disuguhkan berbagai konten menarik, mulai dari miniatur dua masjid suci, kunjungan virtual ke Masjidil Haram dan Nabawi, manuskrip langka, hingga proses penulisan mushaf Al-Qur’an.
“Kami mendesain pameran ini sebagai ruang belajar yang menyenangkan sekaligus spiritual. Ada edukasi sejarah Kakbah, kaligrafi Arab, koreksi bacaan Al-Fatihah, dan bahkan sajian kuliner khas Arab Saudi,” terang Zayadi.
Setiap pengunjung juga akan memperoleh mushaf Al-Qur’an sebagai kenang-kenangan dari pengalaman religi dan budaya yang menginspirasi.
Zayadi menuturkan, partisipasi Arab Saudi dalam pameran ini merupakan bentuk penghormatan terhadap hubungan yang telah lama terjalin, khususnya dalam pelayanan jemaah haji dan dakwah Islam yang inklusif.
“Kita berharap dari momentum ini akan lahir inisiatif-inisiatif budaya yang saling memperkaya dan membangun kemaslahatan bersama,” katanya.
Pameran ini digelar di berbagai sudut kompleks Istiqlal, baik dalam maupun luar ruang, dengan desain yang menghadirkan atmosfer khas Arab Saudi. Anak-anak juga diajak untuk terlibat dalam kegiatan edukatif yang ramah dan menyenangkan.
“Masjid Istiqlal kita jadikan ruang terbuka bagi persaudaraan lintas bangsa. Kami mengundang keluarga, pelajar, santri, hingga wisatawan untuk hadir dan menyaksikan keindahan khazanah Islam,” ucap Zayadi.
Dengan target ribuan pengunjung, pameran ini diharapkan menjadi ruang perjumpaan budaya, sekaligus memperkuat pesan bahwa agama dan tradisi bukanlah sekadar warisan, melainkan modal sosial untuk membangun dunia yang damai. (Anty)