Risalah NU – Jakarta – Selepas meninjau keberangkatan jemaah haji di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Inspektur Jenderal Faisal melakukan lawatan ke Gedung Siskohat Kementerian Agama untuk memantau dan memberi semangat para operator Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat).
Hal tersebut ia lakukan guna mengawal Haji 2023 berjalan baik. Sesuai dengan instruksi Menteri Agama untuk berkomitmen tinggi bisa melayani jamaah haji pada tahun ini dengan seoptimal mungkin. Target layanan adalah nihil komplain dari para jemaah haji Indonesia.
“Ada satu tahapan yang sangat penting dalam Bisnis Proses Penyelenggaraan Haji, yaitu pengajuan Visa kedalam sistem E-Haj Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia (KSA)” terang Faisal di Jakarta, Minggu (4/6/2023).
Penyelenggaraan ibadah haji dalam beberapa tahun terakhir menggunakan sistem yang dikenal sebagai E-haj . Ini merupakan sistem penyelenggaraan haji berbasis elektronik yang diterapkan secara seragam dan serentak.
“Sebelum meminta Visa ke KSA, serangkaian proses harus dilalui, mulai penyusunan Pra Manifest setelah PPIH Daerah menerima jadwal penerbangan dari pihak Airlines. Kemudian mengunggah dokumen dan Data Calon jemaah Haji ke aplikasi Siskohat. Kemudian proses verifikasi, baik di tingkat Kanwil maupun di Pusat.” sambungnya.
Menurut ia, setelah data terverifikasi benar, lalu request Visa ke KSA. Biasanya kalau sistem E-Haj beroperasi normal, proses Visa bisa terbit dalam waktu satu hari.
“Dibalik proses yang sangat krusial, ada pasukan yang bekerja dibalik layar. Mereka bekerja 24 Jam. Mereka yang melakukan verifikasi dokumen, mengajukan request Visa dan memonitor Visa yang sudah terbit. Mereka anak-anak muda yang direkrut musiman yang bekerja tiada kenal lelah.” tandas Faisal. (RLS)