Soal Palestina, Gus Ulil: Kemenangan Dukungan Masyarakat Sipil Dunia
RISALAH NU – JAKARTA – Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdala (Gus Ulil) mengatakan bahwa sikap dasar PBNU dari tahun 30an dalam mendukung Palestina sampai sekarang tetap sama, yang berbeda adalah cara pendekatannya.
“Sekarang ini yang kita butuhkan yaitu united front, untuk mendukung perjuangan rakyat palestina. Pendekatannya itu tidak terlalu penting,” ungkapnya pada diskusi publik dengan tema “Duka Palestina Duka Dunia” yang diselenggarakan NU Online di Lobbi Kantor PBNU, Jalan Kramat 164, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/23).
Pada kegiatan yang dimoderatori oleh Ivan Aulia Hasan tersebut, turut dihadiri Mustafa A Rahman (Wartawan Senior Timur Tengah), Abraham Silo Wilar (Sekretaris Komisi Hubungan Antar Agama PGI), dan Irine H Gayatri (Peneliti BRIN).
Menurut Gus Ulil, bahwa kemenangan Palestina akan didapatkan tidak melalui militer, namun melalui dukungan dari masyarakat sipil dunia.
“Bangsa Palestina ini akan menang bukan karna militer tetapi sebab dukungan dari masyarakat sipil secara global,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama NU Online, H Hamzah Sahal menjelaskan bahwa diskusi tentang Palestina ini digelar bertepatan dengan krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Padahal sebetulnya, kata Hamzah, diskusi ini semula akan dilakukan sebagai pembahasan di internal redaksi sebagai pengayaan literasi tentang Palestina. “Tetapi karena hari ini satu bulan persis krisis kemanusiaan terjadi di Gaza, sejak 7 Oktober, maka kami set ulang agar diskusi ini menjadi semacam bentuk solidaritas dari teman-teman media, NU Online dalam hal ini,” kata Hamzah
Sebab, lanjutnya, banyak wartawan yang tercatat tewas bersama keluarganya, terutama wartawan yang bertugas di Gaza. Terakhir, ada satu wartawan bersama keluarganya tewas akibat genosida Israel pada 25 Oktober 2023.
Sebab banyak wartawan yang tercatat sudah meninggal bersama keluarganya, terutama wartawan yang ngepos di Gaza. Satu wartawan dan keluarganya tewas pada bom 25 Oktober lalu.
Tercatat, sebanyak wartawan Palestina yang bertugas di Gaza tewas dan menjadi korban genosida Israel dalam kurun waktu sejak 7 Oktober hingga 2 November 2023. “Ini menjadi sebuah keprihatinan semua, maka pada minggu-minggu ke depan, NU Online menurunkan artikel tentang media,” pungkasnya. (Anisa)