RISALAH NU ONLINE, Jakarta – Memasuki hari kedua agenda Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Saudi Arabia, para calon petugas mendapat banyak materi yang benar-benar baru.
Disebut baru, karena mayoritas peserta Bimtek memang belum pernah sekalipun melaksanakan ibadah haji. Di sini lah tugas dan fungsi (tusi) Media Centre Haji (MCH) bisa mengambil peran di garda depan dalam sejumlah urusan, khususnya terkait kemediaan.
Di antara demikian banyak tusi MCH, kata Ketua Tim Humas Biro HDI Kemenag RI Moh. Khoeron, MA, Rabu (20/3), paling tidak MCH mengemban 3 tugas utama. Pertama, demikian Khoeron, adalah tugas pelayanan informasi.
“Itu tugas utamanya. Pelayanan informasi. Semua sublayanan di PPIH ini, dapat dijadikan sumber data dan informasi,” kata Ketua Tim Humas Biro HDI Kemenag RI itu.
“Bisa untuk kepentingan informasi lintassektor serta untuk memenuhi dahaga kabar dan informasi bagi kekuarga, sanak kadang, serta tetangga di Tanah Air,” tambah Khoeron yang dikenal dekat dengan kalangan media.
Ia melanjutkan, untuk akurasi data dan informasi, MCH akan menjalankan fungsi keduanya, yaitu sebagai ruang konfirmasi. “Ini fungsi yang tidak kalah penting dari fungsi pertama tadi,” ujar dia.
MCH, jelas Khoeron, bisa menjadi penyambung lidah di dua pihak sekaligus dalam setiap penyelenggaran ibadah haji. MCH mengemban amanat negara dalam menyukseskan penyaluran informasi yang dapat menyukseskan penyelenggaraan haji.
Yaitu, katanya, menyampaikan informasi dari pemerintah terkait detail-detail penyelenggaraan ibadah kepada para jamaah. Sebaliknya, jamaah juga bisa menjadi MCH sebagai ruang jamaah mendapatkan informasi.
Fungsi utama ketiga MCH, demikian Khoeron, adalah sebagai ruang edukasi, terutama bagi jamaah haji serta keluarga di Tanah Air. Ia mencontohkan soal kebijakan terkait tidak lagi digunakannya Mina Jadid bagi jamaah haji Indonesia.
“Ini contoh saja sehingga dengan tugas mengedukasi, maka segenap jamaah haji bisa mengetahui lebih awal dan bisa segera bersiap-siap mengatur rencana-rencananya,” ujar Khoeron.
Ia meyakini, para calon petugas PPIH Arab Saudi yang terbagung dalam layanan MCH adalah para profesional di bidang kemediaan. Profesional yang tumbuh, ujar Khoiron, dan besar dalam dunia digital dan teknologi informasi.
Sehingga dengan begitu, lanjut Khoeron, kehadiran mereka di MCH layaknya tengah menjalanlan kegiatan yang menjadi menu mereka sehari-hari. “Bedanya kali ini mereka merupakan orang-orang pilihan Allah,” ujarnya. *(Ishaq Zubaedi Raqib)*