RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Lembaga Ta’lif Wan Nasr (LTN) PBNU terus matangkan konsep dan koordinasi kepanitian untuk menggelar peringatan 1 abad media NU. Pematangan konsep terus dilakukan agar supaya dalam pelaksanaan kegiatan berjalan baik dan sukses.
”Kalau konsepnya sudah matang semua, tinggal pelaksanaan saja, semoga sukseslah,” ujar Ketua Pelaksana kegiatan 1 abad media NU, KH Musthafa Helmy mengawali rapat panitia di lantai 5 gedung PBNU, Jakarta, Jum’at (10/05).
Rapat panitia kali ini dilakukan secara hybrid zoom meeting yang diikuti hampir separuh panitia dari berbagai daerah Indonesia.
Konsep yang di matangkan panitia adalah untuk kegiatan peringatan 1 abad media NU yakni MTQ antar jurnalis dan napak tilas atau mengunjungi tempat sejarah berdirinya NU, khususnya tempat media-media awal perkembangan berdirinya NU.
Rencananya, MTQ Nasional dan Internasional antar Jurnalis akan digelar pada 15-30 Juni 2024. Dan semi final bulan 25 Juni di Surabaya bersamaan acara Kongres JQH NU. Juara 1 akan tampil di puncak peringatan 1 abad media NU pada Agustus mendatang.
Sedangkan kegiatan napak tilas dan workshop terkait perjuangan Media NU, akan dilaksanakan di Jombang, Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan lain-lain. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 5-7 Juli 2024 di Museum NU, Surabaya.
Tema workshop mengangkat tema “Orkestrasi Dakwah Semesta Media NU”. Workshop akan menghadirkan 100 orang, yang terdiri dari utusan media NU, 10 orang, LTN PWNU 76 orang, LTN PBNU 14 orang.
Sedangkan puncak peringatan 1 abad media NU akan dilaksanakan pada Minggu, 4 Agustus 2024 di Hotel Borobudur Jakarta, yang dihadiri sekitar 1000 orang yang terdiri dari para tokoh jurnalis, pimpinan media dan jurnalis se Indonesia.
Puncak peringatan 1 abad media NU akan diisi dengan berbagai macam kegiatan diantaranya, pagelaran seni drama tari dan musik menampilkan diorama sejarah perjuangan media dan pers NU, bersama para seniman artis penyanyi dan budayawan NU serta penganugerahan tokoh media NU (NU Media Award).
Sebelumnya, Ketua PBNU H Savic Ali dalam arahannya pada rapat panitia peringatan 1 abad media NU, meminta kepada para jurnalis NU untuk tetap istiqomah menyuarakan berita-berita ke NU an, baik melalui media sosial maupun media lainnya. Kenapa ini penting? karena dari berbagai sudut penjuru musuh telah menyerang tanpa ampun. ”Nah, kalau kita tinggal diam dan tanpa berbuat sesuatu, ya wasalam,” tegasnya dihadapan hadirin saat rapat di gedung PBNU, Jakarta.
Savic Ali pun mengapresiasi pengurus LTN yang menginisiasi peringatan satu abad media NU. Menurutnya, kegiatan seperti ini memang harus dilestarikan, karena dengan kumpul-kumpul, ide dan gagasan akan muncul sehingga menelurkan keputusan penting tentunya untuk NU. ”Hari ini sudah saatnya media NU bangkit dan mendominasi diberbagai perangkat media sosial,” jelasnya.
Sebagai informasi, setahun setelah NU lahir di Surabaya tahun 1926. Pada Bulan Juni 1927, NU telah menerbitkan majalah bulanan perdana dengan berbahasa Jawa pegon bernama Swara Nahdlatoel Oelama. Tepat tahun 2024 inilah media NU genap berusia 1 abad. (hud)