Maksimalkan Pelayanan, Seribuan Petugas Dikerahkan Saat Puncak Haji

0

RISALAH NU ONLINE, MAKKAH – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengerahkan 1.000-an petugas yang akan bersiaga saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) mulai 15 Juni 2024.

 

“Demi memaksimalkan pelayanan dan perlindungan jamaah saat puncak musim haji pertengahan jamaah nanti, sebanyak seribu petugas disiagakan,” ujar Kepala Satuan Operasi Armuzna Harun Arrasyid di Makkah.

 

Harun mengatakan seribuan petugas ini akan ditempatkan di lokasi-lokasi yang akan dipadati jamaah ketika wukuf di Arafah, mabit di Muzadalifah, dan Mina.

 

Menurutnya, petugas yang dikerahkan ini telah dipupuk kesiapan mental, kedisiplinan, dan juga fisik. Mereka akan bahu-membahu membantu jamaah calon haji Indonesia agar menunaikan seluruh rangkaian haji dengan nyaman dan aman.

 

“Petugas harus sigap, mulai sekarang sudah dipupuk kesiapan mentalnya,” kata Harun.

 

Ia menyebut titik-titik krusial yang mesti menjadi perhatian yakni di Pos Mina, pos rute, jalur jamarot, dan tenda jamaah.

 

Petugas juga akan menempati pos Mobile Crisis Rescue (MCR) yang harus sigap menangani jamaah yang kelelahan atau ada yang sakit saat puncak musim haji itu.

 

“Tantangan tahun ini ialah jarak antara tenda dengan jamarot yang cukup jauh memunculkan potensi jamaah kelelahan. Ini tak ringan tugasnya. Perlu kesigaan dan kesiapan mental petugas,” kata dia.

 

Sementara itu, Kepala PPIH Daerah Kerja Makkah Khalilulrahman berpesan kepada jamaah Indonesia untuk banyak beristirahat, siapkan fisik dan mental jelang puncak haji.

 

Jamaah yang sudah berada di Makkah juga disarankan untuk tidak bepergian ke luar kota perhajian, mengingat aparat keamanan Saudi menerapkan sistem pengecekan yang ketat. Kondisi tersebut untuk menghalau jamaah yang tak memiliki visa haji resmi.

Baca Juga :  PIH dan Wamenhaj Saudi Bahas Kontrak Jangka Panjang Layanan Haji

 

“Kami juga mengimbau agar mengurangi ibadah sunnah di Masjidil Haram. Mengingat puncak haji 12 hari lagi dan utamakan melaksanakan wukuf di Arafah dengan sehat walafiat,” kata dia. (“Kami juga kemarin berdiskusi dengan wakil kedutaan haji  dan mereka  menunjukkan hasil investigasi intelijen mereka. Mereka tahu bahwa ada orang-orang Indonesia yang berjualan atau mengajak jemaah untuk mengikuti program paket haji dengan visa non haji. Mereka sudah punya datanya semua. Itu ditunjukkan kepada saya, dan saya minta, kita kerja sama, yuk. Sampai mereka juga punya data di IG yang jualan siapa, di Instagram itu siapa, ataupun di TikTok yang live jualan, dan lain -lain. Mereka semua punya datanya,” ungkapnya.

(Ishaq Zubaedi Raqib, MCH Makkah).

Leave A Reply

Your email address will not be published.