RISALAH NU ONLINE, MAKKAH – Pelaksanaan puncak ibadah haji di Arab Saudi tinggal menghitung hari. Sejumlah persiapan tengah dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna)
Kepala Satuan Operasional Armuzna, Harun Ar Rasyid menuturkan pada pelaksanaan ibadah haji kali ini pihaknya membentuk 4 satuan tugas (satgas). Mereka adalah Satgas Arafah yang diisi petugas daerah kerja (Daker) Madinah, Satgas Muzdalifah diisi petugas Daker Bandara, Satgas Mina diisi petugas Daker Mekkah dan Satgas Jamarot diisi petugas tambahan.
“Ada 4 Satgas yang saat ini kita bentuk, ada Satgas Arafah, ada Satgas Muzdalifah, ada Satgas Mina, dan juga ada satu tambahan yaitu Satgas Jamarat,” kata Harun di Mekkah, Sabtu (8/6).
Sejauh ini, Harun terus melakukan pemantauan situasi terkini di Armuzna yang bakal menjadi tempat bagi jemaah haji Indonesia. Setelah itu dia memberikan berbagai sosialisasi kepada petugas terkait hal-hal yang menjadi perhatian saat pelaksanaan puncak ibadah haji.
Di Arafah nanti, Harun menyebut jemaah haji Indonesia akan menempati 73 maktab yang terdiri dari puluhan tenda. Masing-masing maktab akan ditempatkan 1 orang koordinator.
Secara total akan ada 1.169 tenda yang disediakan untuk para jemaah haji dengan 1 orang petugas yang berjaga. Di dalam tenda tersebut dilengkapi berbagai fasilitas seperti kasur, AC, hingga listrik.
“Persiapan masih berlangsung dan yang jelas kelihatannya sudah mau selesai,” kata Harun.
Nantinya, petugas yang berjaga di Arafah tidak hanya dari Daker Madinah, tetapi juga dibantu petugas dari Daker Bandara, Daker Mekkah dan Satgas Jamarot.
Di Muzdalifah, satgas akan melakukan koordinasi untuk pelayanan pengawasan di Maktab. Mereka akan bergerak ke Muzdalifah pada 9 Dzulhijjah sore usai pelaksanaan wukuf di Arafah. Petugas Sektor di maktab akan bertanggungjawab terhadap penempatan, kedatangan dan keberangkatan serta memberikan pelayanan kepada jemaah lansia.
“Sektor Muzdalifah 1-14 melaksanakan tugas koordinasi pengawasan jemaah,” kata Harun.
Sementara itu di Mina, Satgas dari petugas MekkH akan melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan Satgas Mina, di Misi Haji, Pos Pengawasan Maktab, Pos Mina dan pos rute Jamarat. Mereka akan diberangkatkan dari Arafah usai wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah sore.
“Petugas sektor di Maktab bertanggungjawab terhadap penempatan, kedatangan dan keberangkatan, konsumsi dan layanan lansia,” kata Harun.
Harun melanjutkan, saat ini pihak Arab Saydi masih terus melakukan pembenahan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah haji yang datang dari berbagai negara.
“Pihak Arab Saudi masih harus melakukan pembenahan demi memberikan pelayanan terbaik buat jamaah haji kita. Itu yang kami lihat,” kata Harun.
Harun menambahkan dengan adanya pembatasan yang dilakukan Kerajaan Arab Saudi diharapkan bisa membuat jemaah menjadi lebih nyaman pada pelaksanaan puncak ibadah haji. Mengingat hanya jemaah dengan visa haji dan tasreh yang bisa masuk kawasan Armuzna.
“Oleh karena itu mudah-mudahan dengan adanya pemberlakuan ini, kita berharap bisa lebih nyaman bagi jemaah kita untuk melaksanakan ibadah hajinya,” kata Harun mengakhiri.
(Ishaq Zubaedi Raqib, MCH Makkah).