RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Latihan Pelatih Nasional (Latpelnas) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) secara resmi dibuka pada Kamis, 19 September 2024 di Gedung BBPVP, Bekasi.
Latpelnas diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari IPPNU seluruh Indonesia dengan usia maksimal 24 tahun. Ketua Umum IPPNU, Whasfi Velasufah menyampaikan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang harus dilakukan dari setiap peserta adalah melahirkan tiga puluh pelatih baru di masing-masing daerahnya demi pemerataan proses kaderisasi.
“Pada tahun ini rekanita semua harus melakukan RTL. Satu orang (menghasilkan) tiga puluh pelatih. Sehingga tahun ini IPPNU dapat memiliki 900 pelatih,” tutur Vela.
Gelaran tersebut mengusung tema “Acceleration and Rejuvenation of Female Student Cadres”. Sebelumnya Vela mengungkapkan alasan penggunaan bahasa Inggris untuk tema tersebut.
Menurutnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang saat ini dipimpin oleh KH Yahya Cholil Staquf, memiliki pergerakan dengan jangkauan internasional. Hal ini terlihat dari penyelenggaraan Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN), di mana pesertanya harus memiliki sertifikat TOEFL dengan nilai minimal 650.
“Oleh sebab itu baik saya maupun rekanita semua harus mempersiapkan hal itu, karena masa depan NU ada di tangan kita semua” ujar Ketum Vela, sapaan akrabnya, saat menyampaikan sambutan.
Mengamini ungkapan Vela, Wakil Sekretaris Jendral PBNU, Safira Machrusah atau Rosa menyampaikan saat ini kebijakan PBNU banyak mengarah kepada hal-hal yang bersifat eksternal atau luar negeri. Beliau menyebut langkah IPPNU yang mencontoh PBNU dapat menjadi upaya agar kader-kader dapat engage dan koheren dengan seluruh program-program NU.
“Kalau sudah ada koherensi, ada sinkronisasi, ada sinergitas insyaAllah kader IPPNU nanti akan menjadi kader yang sangat memumpuni,” ujar Rosa.
(Anisa)