Gus Yahya : Humanitarian Islam Kontribusi Indonesia untuk Tatanan Internasional yang Adil

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyebut gagasan Humanitarian Islam telah menjadi wacana yang cukup kuat secara internasional dari berbagai kalangan.

Hal tersebut beliau kemukakan saat sambutan dalam gelaran Pembukaan Konferensi Internasional Humanitarian Islam di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Selasa (5/11/2024).

“Bahkan belum lama ini satu lingkaran akademia di Eropa yang dipimpin oleh Prof. Dr. Rudiger Lohlker dari Universitas Wina Austria telah mempublikasikan satu buku tentang Humanitarian Islam melalui penerbit besar di Eropa yaitu The Brill,” ujarnya.

Gus Yahya menjelaskan Humanitarian Islam atau Al Islam lil Insaniyah merupakan suatu upaya pengingat bahwa Islam seharusnya dipahami sebagai wawasan yang berpihak kepada kemaslahatan seluruh umat manusia manusia tanpa terkecuali.

“Ini adalah satu terminologi yang dimaksudkan sebagai pengingat saja dari apa yang sebetulnya sudah sejak awal menjadi wawasan dan ajaran islam itu sendiri,” terangnya.

Beliau pun meyakini bahwa gagasan tersebut merupakan hasil dari perjalanan panjang Indonesia yang memiliki berbagai macam tantangan dan masalah terkait keberadaan yang sangat beragam lalu kemudian menemukan jalan keluarnya.

“Kami yakin kisah sukses Indonesia ini layak untuk dibagi bersama seluruh komunitas global, sebagai sumbangan kita di dalam perjuangan bersama seluruh umat manusia untuk menemukan jalan keluar dari berbagai masalah,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, beliau mengajak siapa saja yang memiliki kehendak baik untuk bergabung dalam perjuangan bersama mewujudkan tatanan internasional yang adil dan harmonis yang ditegakkan di atas prinsip penghargaan terhadap kesetaraan hak dan martabat bagi seluruh umat manusia.

Konferensi Humanitarian Islam dibuka dengan pemukulan gong oleh Menteri Agama (Menag) KH Nasaruddin Umar yang didampingi Gus Yahya, Rektor Universitas Indonesia Prof Ari Kuncoro, Sekretariat Liga Muslim Dunia (MWL) Asia Tenggara Abdurrahman Al Khayyat, dan Menteri Luar Negeri Sugiono. Konferensi tersebut diikuti oleh para akademisi dan peneliti yang berasal dari Eropa, Asia, Afrika dan Amerika serta para akademisi dan ulama dalam negeri.

Baca Juga :  Bertemu di Tebuireng, Ratusan Kiai Minta PBNU "Dandani" PKB

(Anisa)

Leave A Reply

Your email address will not be published.