RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Forum Daiyyah Fatayat Nahdlatul Ulama (FORDAF NU) menggelar Rapat Koordinasi dan Konsolidasi yang melibatkan FORDAF se-Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten. Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi anggota dalam mempersiapkan program dakwah Ramadan yang kreatif dan sesuai kebutuhan di masing-masing daerah.
Ketua FORDAF PP Fatayat NU, Minyatul Ummah, mengungkapkan pentingnya mempersiapkan Ramadan dengan maksimal. “Kami ingin menyemangati teman-teman supaya mereka lebih tergerak dan mempersiapkan program dakwah Ramadan sebaik mungkin, sehingga nanti hasilnya bisa lebih maksimal,” ujarnya, di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, pada Jum’at, (29/11/24).
Ia juga menekankan bahwa setiap tingkatan memiliki kebebasan dalam berkreasi sesuai dengan potensi dan kreativitas daerahnya masing-masing. Salah satu program yang menjadi sorotan adalah ngaji lima menit (ngalim), yang sudah menjadi program wajib dengan istilah dan pendekatan unik di berbagai daerah. “Setiap tingkat punya kreativitas sendiri-sendiri ya. Yang paling utama biasanya seperti ngalim dengan istilah mereka masing-masing. Ini pasti jadi hal yang wajib bagi teman-teman semua,” tambahnya.
Selain persiapan Ramadan, pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman di lapangan, mengidentifikasi kendala yang dihadapi, serta mengevaluasi program dakwah di setiap wilayah. Tak hanya itu, para kader juga membedah draf buku panduan FORDAF Fatayat NU, yang akan menjadi acuan resmi dakwah dan direncanakan disahkan dalam Konferensi Besar (Konbes) mendatang.
“Kami menshare dan membicarakan kembali draf buku panduan FORDAF sebagai acuan bersama. InsyaAllah besok ketika konbes yang rencananya tanggal 13-15 ini mau kita launching dan kita sahkan bersama,” jelas Minyatul Ummah.
Dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan, FORDAF Fatayat NU berharap dapat menghadirkan program-program Ramadan yang relevan, bermanfaat, dan memberikan dampak positif bagi umat di seluruh daerah. Program ini menjadi bukti komitmen FORDAF untuk terus mendukung peran perempuan dalam dunia dakwah yang kreatif dan inovatif.
(Anisa).