Majalah Risalah NU Edisi 85

Rp15,000.00

Majalah Risalah NU edisi 85 kembali hadir menyapa warga nahdliyin. Kali ini, laporan utamanya mengangkat tema tentang mars NU yakni Yalalwathan masuk Istana negara.

Description

Kontak Pemesanan
Sdr. Aan di : 0856 4833 3577 (Telp/WA).

Pembayaran
Majalah NU
Bank BRI
No Rekening: 0335-01-001234-300

YALALWATHAN MASUK ISTANA
“Gerakan Ulama dan Penghafal Al Quran NU”

Majalah Risalah NU edisi 85 kembali hadir menyapa warga nahdliyin. Kali ini, laporan utamanya mengangkat tema tentang mars NU yakni Yalalwathan masuk Istana negara. Rabu, 11 Juli 2018 ada lembaran baru dalam catatan Istana Negara yang untuk kali pertama dikumandangkan lagu Yalalwathan. Lagu gubahan KHA Wahab Hasbullah yang sarat semangat cinta tanah air itu digemakan beriringan setelah lagu Indonesia Raya dalam acara pembukaan Kongres Jamiyyatul Qurra’ wal Huffaz (JQH) 2018 dan MTQ International. Trus apa menariknya, beli dan baca risalah edisi Agustus 2018 ini?….

Presiden Joko Widodo yang sore itu tampak cerah ikut berbahagia mengikuti irama anak-anak muda menyanyikan lagu itu dengan semangat. Tangan mereka terkepal bela negaranya dari rongrongan siapa pun. Lagu Yalalwathan adalah lagu yang sangat menjiwai semangat bela negara.

Tentu, Presiden yang sejak di Solo sudah akrab dengan selawatan itu tampak sangat bahagia. Apalagi, sebelumnya, puluhan para penghafal Al-Quran atau huffaz mengkhatamkan Al-Quran secara bersama yang kemudian diikuti istighatsah. Suasana istana seperti sebuah pesantren besar yang megah. Para santri dan pecinta Al-Quran membaur dengan busana khas: bersarung, bercelana, baju putih, atau batik dan berpeci.

Betapa sejuk melihatnya. Istana Negara yang mulai dibangun tahun 1796 sebagai rumah peristirahatan pengusaha Belanda JA Van Braam itu kemudian dijadikan istana oleh Presiden Soekarno. Tahun 1955 Presiden Soekarno melengkapinya dengan masjid Baitur Rahim. Aktifitas keagamaan acap mewarnai Istana.

JQH adalah sayap NU yang khusus untuk ‘menekuni’ Al-Quran, baik sebagai hafalan, bacaan secara baik dan benar, tilawah (mujawwad), penafsiran dan pendalaman lainnya. Karena itu pantas jika dalam sejarah awalnya JQH diisi kalangan huffaz (para penghafal Al-Quran) dan juga qurra’ (para qari). Termasuk dalam lingkungan huffaz adalah juga para ulama ahli tafsir dan ahli qira’at.

Sedangkan pada rubrik lain, tidak kalah menariknya, seperti kajian tasawuf ulasan Dr Abdul Muqsit Ghazali tentang studi kitab al ri’ayah, rubrik taqorub tentang syair nusantara, tausiyah tentang dari mimpi Abu Qilabah dan lain kajian keilmuan lainnya.

Besar harapan kami, Risalah NU bermanfaat dan berkah, tentunya lantaran doa dan restu dari para ulama al Qur’an NU, pengurus NU dan Kiai NU. Sehingga kedepan tetap exsis istiqomah melayani umat dan berdakwah menyebarkan nilai-nilai ajaran Ahlussunah wal Jama’ah (Aswaja) di bumi nusantara tercinta.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Majalah Risalah NU Edisi 85”

Your email address will not be published. Required fields are marked *