Risalah NU Edisi 51

Rp15,000.00

Description

PENGHARGAAN UNTUK NU: KH. WAHAB HASBULLAH PAHLAWAN

Risalah NU edisi 51 telah mengupas terkait penghargaan kepada ulama NU. Terutama KH Wahab Hasbullah yang digelari menjadi Pahlawan Nasional oleh pemerintah. Lalu bagaimana sikap NU dan keluarga saat menerima penghargaan tersebut?.

Bagi seorang ulama besar yang penuh kharismatik seperti Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah, gelar Pahlawan Nasional apalah artinya. Apalagi jika gelar itu hanya dijadikan acara seremonial dan dijadikan nama jalan yang hanya menjadi kebanggaan semu bagi keluarga dan pengikutnya, namun tak memberi manfaat apa pun buat sang pahlawan yang telah bersemayam di alam baka.

Sebab, apa yang diperoleh KH A. Wahab Hasbullah di sisi Allah melalui perjuangannya selama ini, sudah sungguh sangat luar biasa. Karena, almarhum adalah seorang mujahid yang tidak diragukan. Ia seorang ulama dengan samudera ilmu yang luas yang tak diragukan ribuan santrinya. Ia seorang pemimpin yang dipatuhi anak buahnya sehingga ia sukses membawa NU baik sebagai jamiyah atau partai politik di masanya, yang tak disangsikan jutaan kadernya.

Beliau sebagai tokoh pergerakan yang menggerakkan massa untuk melawah penjajah dan mengajak umat untuk maju dalam cara pandang dan pendidikan, banyak dibuktikan kawandan lawan. Dan terakhir sebagai dermawan yang mau mengorbankan hartanya demi perjuangan dan agama, tak seorangpun pernah membantahnya. Lantas, tempat apa yang paling layak untuk almaghfurlah di sisi Allah selain surga yang amat tinggi dengan bertetangga dengan para nabi?

Banner dalam Post 300 x 416

Gelar ini merupakan kebanggaan kebahagiaan besar bagi warga Nahdliyin. Pemilihan KH.A Wahab Hasbullah sebagai Pahlawan Nasional adalah pemilihan yang tepat dan bahkan ditunggu karena jasa almarhum yang besar yang bukan saja untuk NU tapi juga untuk bangsa dan negara ini. Nama Kiai Wahab adalah nama besar ulama pendiri NU serta pejuang Islam Nusantara yang gigih berjuang melawan penjajah terutama untuk melawan pendudukan agresi Belanda dan Sekutu di Surabaya.

Hampir secara bersamaan, Ketua Umum PBNU Prof. Dr. Said Aqil Sirodj dikukuhkan sebagai guru besar tasawuf di Univeritas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Hal ini membanggakan juga karena gelar guru besar merupakan gelar tertinggi pada sebuah perguruan tinggi yang secara kebetulan menjadi kebanggaan warga Jawa Timur.

Tentu tak hanya dua ini yang kita syukuri sebagai penghargaan bagi pimpinan NU yang secara langsung juga akan penghargaan bagi NU itu sendiri. Karena kiprah keduanya mendapat penghargaan karena kipajnya di NU disamping keahliannya dan kelimuannya. Masih ada juga pimpinan NU yang juga mendapat penghargaan ilmiah seperti dikukuhkannya Dr. Endang Turmudzi, mantan Sekjen PBNU sebagai peneliti utama LIPI.

Bagi warga NU, penghargaan ini sangat bermakna karena merupakan penghargaan negara dan bangsa untuk tokoh-tokoh NU. Almaghfurlah KHA Wahab Hasbullah yang wafat 43 tahun yang lalu baru mendapat anugerah itu. Atau, penghargaan itu diterima setelah 11 windu atau sembilan dasa warsa setelah NU berdiri di bumi Nusantara ini.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Risalah NU Edisi 51”

Your email address will not be published. Required fields are marked *