Deskripsi
KIRAB RESOLUSI JIHAD: Perjuangan Ulama yang di Lupakan
Majalah Risalah NU edisi 30 menyajikan fakta sejarah asli milik NU yang mungkin banyak di lupakan, apa itu?, yaitu sebuah proses perjalanan Resolusi Jihad. Untuk itulah PBNU mengingatkan kader-kader NU untuk meneladani kisah perjuangan para pendiri NU. Tidak itu saja, kirab resolusi Jihad Keluarga Besar NU diselengga-rakan untuk menggugah negara atas peran ulama yang selama ini terpinggirkan dalam perjuangan RI. Sebagai kader NU masak diam saja!…
Sebagaimana diketahui, Resolusi jihad merupakan bentuk seruan perlawanan para pemimpin, ulama, kyai-kyai NU terhadap penjajah yang dicetuskan dalam rapat Akbar Nahdlatul Ulama di Kantor Bubutan Surabaya pada tanggal 22 Oktober 1945 lalu. Resolusi Jihad yang merupakan pengobar semangat juang peristiwa perang 10 Nopember 1945, kali pertama diperingati oleh keluarga besar Nahdlatul Ulama dalam Kirab Rosolusi Jihad dengan menempuh rute Surabaya-Jakarta. Kegiatan itu secara resmi dimulai pada Ahad 20 Oktober 2011. Rombongan Kirab Resolusi Jihad ini akan melintasi 27 kabupaten dan kota di jalur pantura seperti Gesik-Lamongan-Tuban-Rembang-Pati-Kudus-Demak-Semarang-Kendal-Batang-Pekalongan-Pemalang-Tegal-Brebes-Cirebon-Indramayu-Subang-Karawang-Bekasi-Jakarta Timur-Tugu Proklamasi-Kantor PBNU di Jakarta Pusat.
Perjalanan Kirab Resolusi Jihad Nasional ini menempuh perjalanan selama lima hari mulai 20-25 November 2011. Setiap di kabupaten atau kota berhenti dan diterima ketua NU dan kepala daerah setempat. Melalui Kirab Resolusi Jihad warga Nahdliyin ingin mengabarkan ke seluruh negeri bahwa Resolusi Jihad tidak lagi hanya menjadi peristiwa sejarah yang terpendam ataupun hanya menjadi menjadi sejarah lisan. Kirab Resolusi Jihad merupakan ikhtiar dan sekaligus seruan agar Resolusi Jihad harus diperingati setiap tahun untuk mengenang sejarah dan meneladani perjuangan ulama dan kiai NU dalam mempertahankan bangsa, negara, dan agama dari ancaman musuh.
Selain itu, kami juga menyuguhkan tentang akuntabilitas, dan transparansi tentang amil zakat yang banyak orang bertanya-tanya. Karena keuangan amil zakat ini diyakini berjumlah triunan, akan tetapi kemiskinan dan anak-anak putus sekolah masih mendominasi di negeri ini. Oleh karenanya, redaksi mewawancarai langsung pemerintah atau pejabat yang menangani langsung pendistribusian amil zakat kepada yang berhak. Sehingga kita tahu bagaimana sesungguhnya dan berapa uang yang masuk ke lembaga amil zakat ini. Bagaimana juga model pendistribusiannya dan koordinasinya dengan beberapa ormas yang mempunyai lembaga amil zakat.
Sementara dalam rubrik aswaja, redaksi mengangkat ibadah yang dianggap bid’ah yaitu tentang Adzan dan Iqamah Saat Bayi Lahir. Bagitu juga dengan rubrik tarikh, redaksi ABAH ANOM untuk dikenang; Guru Sufi yang peka masalah sosial. Abah Anom dilahirkan di Tasikmalaya, 1 Januari 1915. Ayahnya adalah KH Abdullah Mubarok atau Abah Sepuh yang tak lain sebagai pendiri Pesantren Suryalaya. Abah Anom sejak kecil tumbuh dalam lingkungan keluarga pegiat ajaran tasawuf aliran Thoriqoh Qodiriyah wan Naqsabandiyah.
Dalam rubrik Tibbun Nabawi, redaksi mensinerjikan antara kesehatan dan kebersihan. Kedua hal ini saling berkaitan dan bersinggungan untuk memberi manfaat terhadap manusia. Dan banyak isu-isu lain yang tajam, terpercaya dan memasyarakat.
Selamat membaca…
Ulasan
Belum ada ulasan.