RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Kementerian Agama RI melalui Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama Kemenag RI, Ruchman Basori menggelar sosialisasi daring Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) 2025 kepada kader IPNU dan IPPNU pada Kamis (8/5/2025). Dalam forum tersebut, Ruchman mendorong peserta untuk segera mendaftar tanpa menunggu jalur tertentu.
“Kalau tanggal 31 Mei LoA sudah keluar, berarti jalur LoA. Kalau belum, silakan ikut jalur reguler. Yang penting sekarang daftar dulu saja,” ujarnya melalui forum daring.
Ruchman juga meminta agar struktur organisasi IPNU dan IPPNU ikut aktif mengawal proses pendaftaran kader yang benar-benar serius, termasuk mendampingi administrasi dan mencarikan solusi bila ada kendala biaya tes.
Beasiswa Indonesia Bangkit merupakan program kerja sama antara Kementerian Agama dan LPDP yang ditujukan bagi keluarga besar Kemenag, termasuk alumni madrasah dan pesantren, untuk melanjutkan studi ke jenjang S1, S2, dan S3.
Pendaftar disarankan segera mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan agar bisa mendaftar tepat waktu sesuai dengan persyaratan dan mekanisme pendaftaran, yang dapat diakses pada: www.beasiswa.kemenag.go.id.
Berikut Jadwal Seleksi Beasiswa Indonesia Bangkit 2025:
Pendaftaran: 1 April–31 Mei 2025
Seleksi administrasi: 1–7 Juni 2025
Pengumuman administrasi: 10 Juni 2025
Tes psikologi: 11–25 Juni 2025
Pengumuman psikotes: 27 Juni 2025
Wawancara: 28 Juni–13 Juli 2025
Pengumuman kelulusan: 31 Juli 2025
Orientasi: Agustus 2025
Syarat Umum:
– Maksimal usia 40 tahun (S2), 45 tahun (S3)
– Memiliki ijazah/SKL
– Bagian dari keluarga besar Kemenag
– Sertifikat TOEFL/IELTS/TOAFL
– Melengkapi dokumen administratif
Dokumen Wajib:
– KTP
– Transkrip nilai
– Ijazah/SKL
– Sertifikat bahasa
Surat rekomendasi:
– Rencana studi (S2) / penelitian (S3)
– Personal statement
– Surat izin kerja (bagi yang bekerja)
Cara Mendaftar:
– Daftar di https://beasiswa.kemenag.go.id
– Lengkapi profil dan dokumen
– Pilih program beasiswa
– Submit dan cetak kartu
– Pantau pengumuman di dasbor
Komponen Pembiayaan:
– Biaya pendidikan: SPP, pendaftaran, seminar, penelitian
– Biaya pendukung: Hidup bulanan, visa, transportasi, asuransi
– Peningkatan bahasa (untuk afirmasi)
Tambahan bagi disabilitas: asuransi dan transportasi pendamping