PBNU – BAZNAS Teken MoU Beasiswa Pendidikan Kader NU

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – PBNU dan Baznas RI melakukan penandatanganan kerjasama (MoU) tentang program beasiswa pendidikan tinggi untuk para kader di lingkungan NU. Mou dibubuhkan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Ketua Baznas RI Prof Nor Ahmad di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Ikut menyaksikan mou Wakil Ketua PBNU H Amin Said Husni, Ketua PBNU H Ulil Absar Abdala, Ahmad Suaedi dan anggota Baznas Hj Saidah Sakwan, Achmad Sudrajat, Deputi II bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Imdadun Rahmat, Wakil Ketua BAZNAS Muhammad Mahdum serta Direktur Pemberdayagunaan Eka Budi Sulistiyo.

Usai mou, Gus Yahya menyampaikan rasa terima kasih kepada BAZNAS RI yang telah memberi kepercayaan kepada PBNU untuk menjadi penerima (thasarruf) dari BAZNAS dalam memberikan pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Ini sangat berarti bagi PBNU dan saya kira juga bagi para pelajar, mahasiswa di lingkungan NU yang memang membutuhkan dukungan berupa beasiswa seperti yang disediakan oleh BAZNAS RI ini,” ujarnya

Menurutnya, untuk memenangi masa depan, Gus Yahya menegaskan agar pembinaan pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci dari strategi yang hendak dijalankan.

“Padahal beasiswa ini sebetulnya juga salah satu channel strategi membangun soft power internasional yang cukup penting dan sangat diutamakan oleh berbagai negara yang memang punya kepentingan global,” ungkapnya.

Lantas, Ia pun meminta LAKPESDAM untuk memberikan perhatian penuh dan jeli melihat perkembangan dan informasi seputar penyelenggaraan beasiswa yang disediakan oleh negara-negara maju seperti Swedia, Denmark dan lain sebagainya.

“Saya kira ini perlu jadi perhatian juga bagi LAKPESDAM yang telah membangun program NU Scholarship ini untuk mengeksplor secara lebih luas baik peluang-peluang maupun masalah-masalah di seputar penyediaan beasiswa ini,” tuturnya.

Baca Juga :  Tandatangani Pakta Integritas, Menag Minta Satker Komitmen Layani Masyarakat 

Pada kesempatan tersebut, Ia pun berpesan kepada BAZNAS agar kedepannya membuat strategi thasorruf dan tauzi’ yang lebih sistematis dan strategis kepada sumber daya yang memiliki potensi yang telah dikumpulkan melalui BAZNAS RI.

“Tentu bukan hanya dalam bentuk beasiswa saja tapi juga yang lain-lain yang sebetulnya idealnya ini perlu ada satu framework dari agenda yang bernuansa strategi pembangunan secara nasional,” pungkasnya.

10 Miliar 600 Juta

Sementara itu, Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad, MA mengapresiasi komitmen PBNU lantaran mengalokasikan seluruh bantuan yang diterima dari BAZNAS khusus dipergunakan untuk beasiswa Pendidikan.

“Tapi ini luar biasa komitmen PBNU bahwa uang 10 miliar 600 juta hanya dipergunakan untuk beasiswa untuk Pendidikan,” ujarnya.

Melalui NU Scholarship, Ia memberikan dukungan penuh kepada PBNU agar Scholarship ini tidak hanya untuk tafaqquh fiddiin saja, tetapi juga konsen terhadap pembangunan nasional.

“Sehingga menggapai masa depan, menguasai masa depan itu semua ilmu-ilmu yang ada di Indonesia yang dibutuhkan Indonesia,” terangnya.

NU Scholarship merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh LAKPESDAM PBNU yang didedikasikan untuk membina kader-kader muda NU. Melalui program tersebut para peserta yang telah dinyatakan lolos dalam seleksi nantinya akan didorong untuk kuliah di tiga Cluster, yakni cluster Amerika dan Eropa, Asia Timur dan Cluster Australia dan New Zealand.

“Khusus tahun ini rekan-rekan NU Scholarship pada batch pertama hanya menerima 20 orang karena memang dengan pertimbangan satu dan lain hal. Karena ini masih awal bagi kami maka 20 orang itu kami upayakan nanti ke depan akan mendapatkan pendampingan,” kata Direktur NU Scholarship, Muhammad Syauqi.

Kedepannya, 20 orang tersebut akan mendapatkan bimbingan dan pendampingan secara khusus dengan mengikuti kursus Bahasa Inggris intensif selama 6 bulan ditambah proses karantina selama 1 bulan. Pada proses karantina nanti, peserta tidak hanya sekedar disuguhi kursus bahasa Inggris semata, namun mereka juga diajarkan bagaimana menghadapi situasi dan kehidupan di luar negeri, cara berkomunikasi dengan Profesor, serta cara menulis akademik secara baik dan benar.

Baca Juga :  Kobarkan Api Semangat Perjuangan Kiai Hasyim Asy'ari, Ini Pesan-pesan Penting Halaqah Pemikiran

“Nah itu kami akan dampingi selama satu bulan,” ujarnya.

Pada fase kedua yang akan dilaksanakan tahun depan, akan dilakukan penambahan sub lain diantaranya mempersiapkan kader-kader muda NU dari SMA ke perguruan tinggi. Khusus untuk pendidikan S1, S2, dan S3 akan difokuskan pada bidang STEM (Science, Technology, Engineering dan Mathematics).

“Dan mudah-mudahan tantangan NU abad kedua itu kita bisa jawab dengan pembenahan kapasitas di area STEM yang ini merupakan salah satu terobosan dari teman-teman LAKPESDAM melalui NU Scholarship untuk bisa menjawab apa yang menjadi PR dari NU secara keseluruhan,” terangnya. (Yudo)

Leave A Reply

Your email address will not be published.