Ngaji Qonun Asasi NU Bareng Gus Yahya (7)

Ingatkan Pentingnya Berkumpul dan Bersatu

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Ngaji Qonun Asasi NU Bareng Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) episode ketujuh (7).

Ngaji Qonun Asasi bareng Gus Yahya disiarkan secara live melalui chanel YouTube TVNU, dari kediaman Gus Yahya di Jakarta. Sebelum memulai pengajiannya, tak lupa Gus Yahya menghadiahkan Al Fatihah kepada para muassis NU, wabil khusus kepada Hadrotussyeikh KH Hasyim Asy’ari sang pendiri NU.

Gus Yahya mengungkapkan bahwa Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari bersungguh-sungguh dalam menekankan pentingnya ijtima’ dan ittihad, yaitu berkumpul dan bersatu.

Berdasarkan sejarah, Gus Yahya menjelaskan dahulu hubungan para ulama semata-mata bertumpu pada pengajaran. Dalam merawat mazhab ahlussunnah, para ulama menggantungkan kepada penguasa politik. Hal inilah yang menyebabkan tradisi berorganisasi di antara para ulama ahlussunnah wal jamaah itu tidak tumbuh.

“Suatu ketika muncul tantangan terhadap ahlussunnah wal jamaah sementara penguasa politik sudah tidak mempunyai kepedulian yang cukup. Hadratussyaikh berpikir bagaimana caranya berkumpul bersatu dan bergerak bersama,” ujar Gus Yahya.

Seorang penyair yang dipuji Hadratussyaikh, dalam syairnya ia berkata,
“Jadilah kalian semua bersatu, wahai anakku. Ketika menghadang lawan atau tantangan dan jangan berpecah-belah kalian menjadi sendiri-sendiri. Anak panah ketika berkumpul, (anak panah-anak panah) itu menolak dari patah. Dan ketika terpecah-belah (anak panah) itu maka patah anak panah itu dalam keadaan sendiri-sendiri”

Ketika suatu kaum terpecah belah, maka tidak ada satu pihak pun di antara pecahan-pecahan itu yang mementingkan kepentingan seluruh kaum. Gus Yahya mengandaikan apabila Bangsa Indonesia ini terpecah belah, tidak akan ada yang memikirkan kepentingan bagi seluruh bangsa secara satu-kesatuan, karna mereka dipermainkan oleh hawa nafsu atau kepentingannya masing-masing.

“Jadi terlihat sekali betapa gelisahnya Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari terhadap keadaan umat yang seperti tidak memiliki platform untuk bergerak bersama,” jelas Gus Yahya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.