RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Interfaith Rainforest Initiative (IRI) dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Jakarta menggelar pelatihan jurnalisme media sosial inovatif yang diikuti peserta dari lintas agama diselenggarakan 20-21 Juni 2024 di Taman Wisata Alam Muara Angke, Jakarta Utara.
Salah satunya, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Muhammadiyah, MUI, Permabudhi, PGI, PHDI, KWI, dan Matakin serta 34 personel humas dari 8 organisasi keagamaan. Pelatihan dilakukan sebagai salah satu upaya edukasi mengenai isu lingkungan melalui media sosial.
Fasilitator Nasional IRI Indonesia, Dr. Hayu Prabowo mengungkapkan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman jurnalis serta komunitas agama dalam menyampaikan informasi secara luas.
“Satu asumsi yang dianut adalah respons kita terhadap kerusakan lingkungan tergantung pada pengetahuan dan pengalaman tentang lingkungan itu sendiri. Penyampaian informasi yang baik dan masal menjadi salah satu cara untuk membina moral secara luas,” ujarnya.
Materi pelatihan mencakup strategi rehabilitasi mangrove, teknik pembuatan konten media sosial, serta praktik lapangan langsung di Taman Wisata Alam Muara Angke. Peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang peran penting mangrove dalam menjaga ekosistem pesisir, mitigasi perubahan iklim, serta manfaatnya bagi masyarakat.
“Melalui pelatihan dan keterlibatan jurnalis lingkungan, diharapkan informasi tentang pemanfaatan sumber daya alam seperti hutan, gambut dan mangrove bisa tersebar dengan akurat dan seimbang. Ini penting untuk mencegah penyebaran berita hoax atau tendensius soal isu lingkungan,” ujar Dr. Ir. Suwignya Utama, MBA, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jurnalis dan komunitas agama dalam menyebarluaskan informasi yang akurat dan positif tentang upaya pelestarian lingkungan, khususnya terkait mangrove. Pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkuat jaringan dan kolaborasi antara IRI, jurnalis, komunitas agama, dan BRGM dalam upaya bersama menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan adanya sinergi antara berbagai pihak, diharapkan upaya perlindungan dan restorasi ekosistem mangrove dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. Juga diharapkan terciptanya kesadaran dan dukungan yang lebih luas dari masyarakat terhadap upaya-upaya perlindungan dan restorasi ekosistem mangrove. (Anisa).