Risalah NU Edisi 26

Description

Alhamdulillah majalah Risalah NU kebanggaan warga nahdlyyin hadir melalui online dalam bentuk PDF dan siap menyapa para pembacanya dengan beberapa perubahan penampilan. Tentu menyajikan informasi tentang ke-NU-an, Aswaja, kebangsaan dan keindonesiaan. Informasi yang disampaikan oleh tim redaksi sangat aktual, bertanggungjawab, moderat dalam menyimpulkan persoalan- persoalan yang selalu menghantui masyarakat.

Majalah Risalah NU edisi ke-26 ini, laporan utamanya menyajikan tema tentang perilaku para hakim yang mencoba mengkhianati korpnya dan masyarakat sebagai penegak hukum di Indonesia. Negara kita dalam segala bidang memang menghadapi persoalan yang cukup serius khususnya dibidang korupsi.

Bagaimana jika Indonesia terus menerus di pimpin oleh pejabat yang menghianati bangsa sendiri. Padahal masyarakat Indonesia sangat bertumpu pada pejabat yang setia melayani negara dan bangsa. Seperti pejabat penegak hukum kita yang nyaman dengan duit haram dan sogokan untuk memuluskan suatu perkara tertentu. Lalu, bagaimana dengan generasi bangsa Indonesia kedepan, apalagi hanya diam dan membisu?….

Pertanyaanya, kalau penegak hukum saja mudah disuap, bagaimana dengan lembaga lain?. Jangan-jangan produk yang dihasilkan para penegak hukum berbasis korupsi semua?. Lalu siapa yang mampu menegakkan jalan yang benar dan kearifan, kebijakan yang sesuai dengan norma yang berlaku.

Selain membahas prilaku oknum hakim yang menjadi penghianat. Redaksi juga menyajikan rubrik pesantren, pesantren Al-Anwar Sarang Jawa Tengah yang pimpin oleh KH. Maimun Zubair. Pesantren ini telah banyak melahirkan alumni-alumni yang ikut berperan ditengah-tengah masyarakat, baik melalui pendidikan, advokasi masyarakat, LSM, ormas dan lain-lain. KH. Maimun Zubair sebagai pengasuh cukup memberikan inspirasi bagi alumninya untuk bekerja dimasyarakat apapun bentuknya.

Sementara dalam bahsul masail, kami tetap melanjutkan bahsul masail hasil muktamar NU ke-32 di Makassar 2010 tahun, lalu sampai selesai semuanya dipublikasikan. Pada bulan Juni-Juli, NU mengadakan harlah NU yang didirikan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari. Tentu kita harus bergembira dengan umur NU yang semakin tua. Akan tetapi pertanyaannya, sudah sejauh mana NU mencerdaskan, mensejahterakan dan mendamaikan bangsa dan dunia? Begitu juga sebaliknya, sejauh mana peran pengurus NU, mulai tingkat PB, PW, PC sampai ranting NU melakukan advokasi, meningkatkan pendidikan?, adanya jaminan kedamaian dan kesejahteraan warganya.