Risalah NU Edisi 27

Rp15,000.00

Description

ULAMA SUFI RUMUSKAN RESOLUSI KONFLIK

Pada laporan utama Risalah NU edisi 27 membahas peran ulama sufi dalam merumuskan resolusi konflikdunia. Mengapa ulama harus turun tangan untuk menyelesaikan konflik terus menerus berkecamuk yang tak bermuara?. Meskipun konflik antar umat manusia memang sudan menjadi sunatullah yang harus dijalani oleh manusia, akan tetapi apakah konflik tidak bisa di hindari?. Lalu bagaimana tasawuf bisa mendamai­kan konflik?

Pada pertengahan Bulan November 2015 lalu Indonesia menggelar Konferensi Ulama Sufi se-Dunia, dimaksudkan untuk mengenalkan sifat-sifat toleran yang dikenal dalam ajaran sufisme. Pasca itu, NU juga menggelar Afghanistan Meeting, untuk menjembatani umat Islam di Timur Tengah dalam menciptakan kerukunan antarumat beragama.

Nah, dari pertemuan ulama sufi dunia dan seminar Internasional yang digelar NU. Kami mengangkat hasil-hasil pertemuan ulama sufi se dunia sebagai peredam konflik yang ada di beberapa Negara. Pertemuan Sufi ini hadir untuk ikut mendamaikan, mensejahterakan, mententramkan masyarakatnya khususnya yang dilanda konflik vertical dan horizontal. Sehingga kehadiran para sufi ini bisa membangkitkan semangat nasionalisme negaranya masing-masing.

Ada beberapa nasehat dari Rais Aam PBNU KH. M.A. sahal mahfudz, bahwa saat ini umat Islam khususnya di Indonesia, sedang menghadapi berbagai ujian, antara lain: pertama, terjadinya deka­densi moral, dengan semakin maraknya pornografi, perilaku korup serta pelang­garan nilai-nilai dan norma agama. Mis­alnya bergesernya sikap masyarakat terhadap perbuatan korupsi yang sudah dianggap biasa, khususnya di kalangan aparat pemerintahan, menandakan adanya masalah serius tentang morali­tas di negeri ini.

Kedua, adanya stigma negatif terhadap umat Islam akibat perilaku sekel­ompok sangat kecil umat yang radikal, eksklusif dan suka menyalahkan selain kelompoknya melalui isu bid’ah. Kelompok ini seringkali menimbulkan keresahan dan kontroversi, sehingga menimbulkan disharmoni di tengah masyarakat. Ketiga, terjadinya krisis di negara-negara berpenduduk muslim, seperti beberapa negara di Afrika dan Timur Tengah, dengan isu utama demokratisasi.

Selain itu, dalam rubric tarikh, kami mengangkat suri tauladan yaitu Syekh Nawawi al-Bantani, Ulama Terkemuka yang Mendunia. Beliau salah satu ulama terkemuka asal Indonesia yang mendunia ini lahir di Tanara Banten. Syaikh Nawawi Al-Bantani dikenal cukup produktif mengarang kitab kuning, tak kurang jumlah karya tulisnya sekitar 115 kitab. Dan masih banyak ilmu yang penting untuk di baca dan menjadi referensi akademik.

Selamat membaca dan beli…

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Risalah NU Edisi 27”

Your email address will not be published. Required fields are marked *