Risalah NU Edisi 43

Rp15,000.00

Description

MENEGUHKAN LANGKAH NU KEDEPAN

Edisi kali ini menyajikan langkah dan strategi NU kedepan melalui rapat pleno PBNU yang digelar di Komplek Pondok Pesantren Asy’ariah, Univ. Sains Al-Quran (Unsiq), Wonosobo, Jawa Tengah, pada awal bulan September 2013 lalu.

Banyak kalangan berharap hasil dari rapat itu, mengapa, sebab, rapat pleno itu setidaknya akan bisa memberi bekal umat menghadapi banyak peristiwa politik penting yang akan dilakukan bangsa ini pada tahun 2014. Karena itu arahan PBNU sangat penting untuk menjadi pegangan. Sebuah pesan penting itu antara lain tertuang dalam pesan Rais Am Syuriah PBNU KH M.A. Sahal Mahfudz saat menyampaikan pidato iftitah (pembukaan) rapat pleno tersebut yang menjadi motor semua putusan pleno kemudian.

 Pertama, Kiai Sahal kembali menegaskan bahwa NU adalah organisasi sosial keagamaan atau jam’iyyah diniyyah ijtima’iyyah. NU bukan organisasi politik dan jangan dibawabawa ke wilayah politik lagi, seperti yang pernah terjadi pada Orde Lama dan berakhir hingga tahun 1984 setelah NU menegaskan kembali ke Khittah 1926. Karena itu, Kiai Sahal menegaskan adanya larangan rangkap jabatan. Pengurus NU yang terjun ke dunia politik praktis harus melepaskan kepengurusan NU-nya.

Menurut Kiai Sahal, NU akan melaksanakan politik tingkat tinggi dalam arti memperjuangkan nilai kebangsaan, kerakyatan dan etika dan menghindari politik kekuasaan yang lebih dikenal dengan politik rendahan atau politik praktis. NU berkepentingan mendorong pengembangan etika berpolitik untuk menciptakan kehidupan politik yang santun dan tidak menghalalkan segala cara, melakukan penyadaran hakhak rakyat dan melindungi rakyat dari kesewenang-wenangan pihak manapun. Karena itu PBNU akan menindak tegas siapapun yang melanggar aturan ini.

Tulisan lainnya tentang Psikologi Terorisme bagian-3 oleh Prof. DR. Acmad Mubarok, ahli psikologi Islam pertama di dunia milik warga NU. Kemudian, rubrik Tausiyah yang menyajikan kisah-kisah menarik penuh hikmah, juga pengajian kiai Said Aqil Sirodj tentang pentingnya meningkatkan ibadah kepada Allah agar terhindar dari rasa takut dan kemiskinan.

Selain itu Mutholaah Kitab yang memberi pengetahuan kepada kita tentang Dunia Jin, Kajian Tafsir, Ziarah, Tarikh, Pesantren yang mengangkat pondok pesantren di Kabupaten Kediri yang lebih dikenal dengan pesantren Ploso. Tidak ketinggalan kami sajikan Humor Gus Dur untuk merefresh pikiran, supaya tidak mengalami kejenuhan dalam membaca majalah NU ini. Demikian, menjelang Hari Raya Idul Adha 1434 H, mari kita persiapkan hewan kurban untuk fakir miskin di sekitar kita, ini penting sebagai bentuk solidaritas sesama Muslim, sekaligus sebagai salah satu wujud totalitas penghambaan kita kepada Allah SWT.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Risalah NU Edisi 43”

Your email address will not be published. Required fields are marked *