Risalah NU Edisi 59

Rp15,000.00

Description

BEBAN BERAT DI PUNDAK NU

 Risalah NU edisi 59 tahun 2015 dalam laporan utamanya mengupas tentang persoalan beban berat di pundak NU. “Semakin tua semakin menjadi” itulah ungkapan syair yang pantas di sematkan di organisasi NU. Kok bisa, NU adalah salah satu organisasi tertua yang ada di Indonesia, makanya semakin tua semakin banyak masalah dan bebannya. Lalu apa beban itu dan bagaimana PBNU bersikap?….

Hasyim Asy’ari dan KH. A Wahab Hasbullah akan kaget dan tak percaya melihat perkembangan organisasi yang didirikan 90 tahun lalu ini sudah sedemikian besar dan berpengaruh. Tak ada keputusan kenegaraan yang tidak ‘melibatkan” NU. Dan kader NU menempati tempat dan posisi strategis kenegaraan, bahkan anak terbaik NU pernah menempati posisi kepala negara dan kepala pemerintahan.

Hari lahir Ke-90 Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan bersamaan dengan Harlah Ke- 30 Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa, sekitar dua bulan lalu itu mengusung tema yang tepat: ‘Islam Nusantara Menjaga Aset Bangsa’ yang menjadi komitmen NU untuk senantiasa menjaga perdamaian dan keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini seperti yang ditunjukkan dan teladankan Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari dengan resolusi jihad dan sejumlah fatwa-fatwa keagamaan yang mengaitkan dengan nasionalisme.

Hal ini menjelaskan semangat NU sejak berdiri dan hingga kini untuk senantiasa menjaga keutuhan negara. Bahkan pada tahun 1984, NU juga memperlihatkan keberaniannya membuat terobosan politik dengan menetapkan Pancasila sebagai asas organisasi dan menempatkan Islam sebagai akidah. NU juga menganggap bentuk NKRI sebagai bentuk final negara yang sesuai dengan kehendak Islam.

Komitmen ini terus digelorakan, karena NU melihat banyak gerakan dan paham yang cenderung mencerai-berai keutuhan bangsa yang sejak dahulu hingga kini terus dibangun oleh para ulama, khususnya ulama pesantren. Menurut Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH Said Aqil Sirodj, sinergi dan keselarasan antara agama dan nasionalisme hingga kini terjaga karena jasa dan perjuangan para ulama kita yang dicetuskan oleh KH Hasyim Asy’ari.

Tak terasa, NU telah berusia 90 tahun berdasarkan kelender Masehi, karena NU lahir pada 31 Januari 1926. Namun, jika dihitung tahun Hijri, maka usia NU sudah mendekati 94 tahun karena NU dideklarasikan pada 16 Rajab 1344. Memang, dalam catatan sejarah ormas-ormas, NU yang kini menjadi ormas terbesar ini bukan yang pertama dalam catatan sejarah. Organisasi keagamaan tertua di Indonesia justru Jamiat Kheir yang didirikan Mufti Betawi Sayyid Usman bin Yahya pada akhir abad 19. Disusul kemudian SI, Muhammadiyah dan Al-Irsyad.

Tapi, NU menjadi ormas yang memiliki jumlah pengikut yang banyak. Lantas, berapa banyak jumlah warga NU? Belum ada sensus tentang itu. Ada yang menyebut sekitar 40 sampai 50 juta. Semua mengacu pada Pemilu. Pada Pemilu 1971 yang menjadi kontes terakhir partai NU dalam pemilihan umum itu, NU memeroleh 18,6% suara atau 10,2 juta pemilih sehingga memperoleh 58 kursi.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Risalah NU Edisi 59”

Your email address will not be published. Required fields are marked *