Ngaji Qonun Asasi NU Bareng Gus Yahya (9)

0

Hukumah Diniyah Nahdlatul Ulama

 

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Ngaji Qonun Asasi NU Bareng Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) episode kesembilan (9).

 

Ngaji Qonun Asasi bareng Gus Yahya disiarkan secara live melalui channel YouTube TVNU, dari kediaman Gus Yahya di Jakarta. Sebelum memulai pengajiannya, Gus Yahya selalu menghadiahkan Al Fatihah kepada para muassis NU, wabil khusus kepada Hadrotussyeikh KH Hasyim Asy’ari sang pendiri NU.

 

Gus Yahya mengungkapkan bahwa sejak lama para ulama menjalankan fungsi pengajaran ilmu sekaligus menjalankan fungsi pemimpin dari masyarakat, sehingga tiap ulama mempunyai lingkaran komunitas di bawah pengayomannya masing-masing.

 

“Jadi ketika NU didirikan itu bukan seperti orang mendirikan kelompok arisan yang hanya beberapa orang,” ujar Gus Yahya.

 

Beliau memberikan salah satu ungkapan dari Sayyid Ahmad bin Abdillah As-Tsaqof. Seorang jurnalis dan wartawan kelahiran Hadramaut yang tidak hanya menulis karya jurnalistik tetapi juga karya sastra termasuk novel.

 

Ungkapan Sayyid Ahmad yaitu:

Sesungguhnya NU itu perserikatan yang telah bersinar keindahannya dan telah tergabung daerah-daerahnya dan telah tegak komunitas-komunitasnya

 

NU didirikan untuk membangun suatu hukumah diniyah, karena setiap kiai menjadi hukumah di suatu komunitasnya sendiri. Dan ketika mereka bergabung mereka ingin membangun suatu hukumah yang lebih luas meliputi satu nusantara. Dan hukumah tersebut merupakan tuntutan syariah karena karakter dasar dari fiqh atau wacana syariah seringkali diwarnai oleh perbedaan pendapat makanya ulama mayoritas ahlussunnah wal jamaah menyatakan 4 mazhab yang dianggap muktabar

 

“Nah mereka bergabung ini karena mereka ingin mempersatukan seluruh umat di Nusantara ini menjadi satu bangunan sosial politik yang terintegrasi. Saya meyakini ini adalah satu cita-cita untuk merintis satu lembaga hukumah yang bisa mempersatukan pandangan seluruh umat,” jelasnya

Baca Juga :  Setrategi NU di Abad Kedua
Leave A Reply

Your email address will not be published.