Risalah NU Edisi 50

Rp15,000.00

Deskripsi

MUNAS: PASCA PRESIDEN DAN KABINET BARU

 Risalah NU edisi 50 tahun 2015 dalam laporan utamnya membahas tentang Munas NU pasca pemilihan presiden dan terbentuknya kabinet Jokowi yang baru. Munas dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama diselenggarakan pada hari Sabtu-Ahad, 8 dan 9 Muharram 1436 Hijriyah atau 1 dan 2 November 2014 M di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat. Lalu apa hasilnya?…

Majalah ini menurunkan berbagai laporan dan tulisan yang tengah hangat di benak kita. Pertama,tulisan terkait pelantikan Ir. H. Joko Widodo dan Drs. HM Jusuf Kalla sebagai  presiden dan wakil presiden RI pada tanggal 20 Oktober baru lalu oleh MPR. Kesemarakan pelantikan itu kemudian diikuti pesta rakyat. Tidak hanya itu. Jokwi-JK kemudian diarak kereta kuda sejak dari bundaran HI hingga istana. Dan pada hari itu dimulai dibukanya istana untuk rakyat, seperti yang pernah dilakukan Presiden Abdurahman Wachid.

Menurut Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH Said Aqil Sirodj, MA, Munas kali ini sedikit berbeda dengan munas-munas yang lain. Pertama, Munas dan Konbes ini diselenggarakan setelah presiden dilantik dan juga kabinet disusun dan bahkan sudah bekerja. Tentu ini memiliki makna besar bahwa putusan-putusan yang nanti dihasilkan Munas dan Konbes tidak memiliki muatan politik praktis. Munas menjadi murni untuk kepentingan NU dan bangsa ke depan.

Kedua, Untuk pertama kalinya Munas dan Konbes NU ini diselenggarakan di gedung PBNU. Hal ini merupakan usulan sejumlah ulama. Sebelumnya ada dua pesantren yang digadang akan menjadi tuan rumah namun dibatalkan dengan berbagai pertimbangan. Hal ini bisa kita pahami, bahwa kepengurusan PBNU yang sekarang ini tidak ingin ditarik dalam kepentingan tokoh atau figur tertentu. Sehingga keputusan yang dihasilkan menjadi murni untuk sebuah kepentingan organisasi.

Ketiga, untuk pertama kalinya dalam periode kepemimpinan PBNU sekarang ini Munas diselenggarakan dua kali. Pertama di Cirebon dan kedua di Jakarta. Hal ini perlu dilakukan untuk koordinasi dalam ormas NU. Keempat, Munas dijadwalkan akan memutuskan pembentukan lembaga ahlul halli wal aqdi yang terdiri dari sembilan orang untuk kemudian dipilih sebagai Rais Am. Pembentukan lembaga ini semata-mata untuk memberi penghormatan kepada para ulama yang nantinya akan menjadi rais am atau rais.

Selain membahas kesuksesan Munas dan Konbes NU, kami juga menurukan tulisan tentang yang layak juga kita baca jaringan Al-Qaeda di Indonesia, sejauh mana peran dan sejarahnya dalam sebah tulisan panjang. Mungkinkah gerakan Al-Qaeda akan semakin kuat di sini? Allau a’lam.Tulisan-tulisan lain yan biasa pembaca buru juga tetap hadir sebagaimana biasa.

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Risalah NU Edisi 50”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *